Rapat Evaluasi Penanganan Kekeringan, Pemkab Aceh Besar Lanjutkan Penyaluran Air Bersih
Font: Ukuran: - +
Suasana pelaksanaan rapat evaluasi penanganan kekeringan tahap II, di Gedung UDKP Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Rabu (14/8/2024). [Foto: Media Center AB]
DIALEKSIS.COM | Jantho - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar menggelar rapat evaluasi tahap II untuk penanganan kekeringan yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Besar Drs Sulaimi MSi, di Gedung UDKP Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Rabu (14/8/2024).
Dalam rapat tersebut, Pemkab Aceh Besar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar memutuskan untuk melanjutkan penyaluran air bersih hingga 10 hari ke depan. Selain itu, Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Aceh juga menyatakan kesiapannya untuk turut membantu penyaluran air bersih selama periode dimaksud.
Namun, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mountala Aceh Besar menghadapi kendala dalam hal armada untuk distribusi air. Meskipun demikian tetap siap membantu jika situasi memerlukan. Sementara itu, terkait ketersediaan personil yang sebagiannya sedang mengikuti pelatihan, BPBD Aceh Besar akan melakukan pembahasan lebih lanjut untuk memastikan penanganan kekeringan tetap berjalan lancar.
Pada kesempatan itu, Sekda Sulaimi menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras, terutama para sopir yang bertugas mengantarkan air ke gampong-gampong yang terdampak krisis air di wilayah Lhoknga dan sekitarnya.
Ia menegaskan bahwa tanpa peran mereka, banyak keluarga yang tidak akan menerima pasokan air, dan situasi bencana ini tidak akan tertangani dengan baik.
Oleh karena itu, Sekda Sulaimi mengajak semua pihak untuk tetap optimis dan berusaha menjaga semangat, meskipun situasi yang dihadapi cukup berat.
"Mari kita senyum sebentar, tak perlu stress, karena hujan sudah mulai turun, walaupun belum maksimal seperti harapan kita bersama," ujar Sulaimi.
Saat ini, kondisi di 28 gampong di Kecamatan Lhoknga dan tiga gampong di Kecamatan Peukan Bada yang terdampak bencana kekeringan belum sepenuhnya pulih, namun upaya terus dilakukan untuk menstabilkan keadaan. Sekda menekankan bahwa bantuan yang disalurkan, termasuk air bersih, harus tetap diutamakan hingga kondisi benar-benar normal.
Sekda Sulaimi juga menyampaikan rasa terima kasih yang besar kepada para sopir dan seluruh tim yang telah bekerja maksimal meskipun dalam kondisi keterbatasan.
Lebih lanjut, Sekda menyarankan agar ada solusi tambahan jika keadaan darurat ini berkepanjangan. Salah satu opsi yang diusulkan adalah membeli air dari pihak ketiga, meskipun ini akan menambah biaya.
"Jika perlu, kita beli saja air dari pihak ketiga. Sekarang satu tangki air harganya Rp120 ribu. Meskipun demikian, ini tetap menjadi opsi jika pasokan air masih belum memadai," jelasnya.
Sekda Sulaimi juga menyinggung mengenai kemungkinan adanya pergantian posisi atau penambahan tenaga di lapangan, agar distribusi air dapat lebih efektif. Di akhir sambutannya, Sulaimi menyampaikan harapan agar semua pihak dapat terus bekerja sama dalam menangani bencana ini.
"Terima kasih kepada semua yang telah bekerja maksimal selama ini, semoga kita bisa terus berlanjut dan lancar dalam membantu 31 gampong yang terdampak," tutupnya.
Rapat tersebut dihadiri oleh Para Asisten Pemkab Aceh Besar, Kalaksa BPBD Aceh Besar, Kepala Inspektorat Aceh Besar, Perwakilan BPPW Aceh, Perwakilan PDAM Tirta Mountala Aceh Besar, PT SBA, dan Forkopimcam Lhoknga.[*]