Rayakan HUT ke 22, DWP Aceh Gelar Lomba Busana Etnik
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh selaku organisasi perkumpulan para istri PNS, menyelenggarakan lomba busana etnik khas daerah Aceh. Kegiatan itu dilaksanakan di Kantor DWP Aceh, Rabu (24/11/2021).
Perlombaan tersebut diikuti oleh seluruh Ketua DWP dari seluruh Kabupaten dan Kota, di Aceh. Para peserta diwajibkan mengirimkan satu karya busananya, untuk mewakilkan busana khas daerah masing-masing, baik berupa kain ataupun kebaya.
Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Dyah Erti Idawati, mengapresiasi serta menyambut baik perhelatan lomba busana etnik tersebut.
Menurut Dyah, melalui perlombaan itu, selain sebagai sarana untuk melestarikan budaya Aceh, tapi juga menjadi sebuah langkah yang sangat baik untuk mengembangkan dan mempromosikan busana etnik khas di setiap kabupaten dan kota di seluruh Aceh.
“Kami menyambut baik atas diselenggarakannya Lomba Busana Etnik Daerah, ini adalah bagian dari dukungan kita untuk membangkitkan kembali motif daerah. Dengan begitu kita semakin bangga dan lebih mencintai menggunakan busana khas etnik Aceh,” kata Dyah.
Untuk itu, Dyah bersama Dekranasda Aceh terus mendorong para perancang busana Aceh, agar terus mengangkat dan mempertahankan motif-motif etnik pada setiap rancangannya, tentunya dengan terus berinovasi dengan model yang lebih modern yang mengikuti tren.
“Dengan begitu motif etnik yang di padu dengan fesyen modern semakin di gemari, sehingga etnik kita tidak di gerus zaman serta tetap terjaga identitas ke Acehan kita,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh, Safrida Yuliani, mengatakan, perlombaan ini merupakan bagian dari sekian rangkaian kegiatan peringatan hari ulang tahun ke-22 DWP Aceh.
Safrida mengatakan, perlombaan ini diselenggarakan sebagai upaya untuk melestarikan dan mempromosikan busana etnik budaya Aceh. Apalagi saat ini busana dengan etnik lokal Aceh semakin di gandrungi masyarakat.
Ia juga menyebutkan, perlombaan busana etnik itu juga akan di nilai langsung oleh para dewan juri yang berkompeten di bidangnya.