Reje Harus Mampu Mengola Uang Kampung Dengan Baik
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Takengon – Dana kampung yang nilainya sangat besar, belum mampu sepenuhnya dikelola oleh reje (geuchik) dengan baik. Masih banyak reje yang lambat membuat laporan pertanggungjawaban, sehingga mempengaruhi pencarian dana desa tahap selanjutnya.
Dampaknya kegiatan di desa yang seharusnya sudah berjalan dengan baik, sesuai dengan jadwal dengan yang ditetapkan, tidak berlangsung seperti yang diharapkan. Aparatur kampung masih banyak yang lamban mempertangungjawabkan kegiatanya.
Catatan Dialeksis.com, pada tahun anggaran 2019, untuk pencairan dana desa tahap pertama, Aceh Tengah termasuk yang lamban dalam proses mendapatkan dana. Tidak semua aparatur kampung mampu mencairkan dana desa sesuai dengan jadwal.
Melihat beragam persoalan di kampung dan masih ada aparatur kampung yang "lemah" dalam membuat persyaratan pencairan dan pemanfaatan dana kampung, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK), menyelenggarakan pelatihan peningkatatan kapasitas reje.
"Benar kita mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas reje dalam pengelolaan keuangan kampung," sebut Latif Rusdi, kepala DPMK Aceh Tengah, menjawab Dialeksis.com, Selasa (15/7/2019) usai dilakukan pembukaan pelatihan untuk reje.
Kegiatan pelatihan yang dipusatkan di aula DPMK, diikuti 295 reje yang ada di Aceh Tengah. Acara ini berlangsung selama 3 hari( 15 s/d 17 ). Mereka akan dibekali dengan ilmu implementasi UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa, sebut Latif.
Sekda Aceh Tengah, Karimansyah, saat membuka kegiatan itu mengingatkan kepada Reje untuk bisa bekerja dengan baik dalam mengelola keuangan kampung dengan transparan. "Mari kita ingatkan diri kita masing-masing untuk mengelola dana ini dengan penuh tanggung jawab, terbuka, dan transparan", sebut Karimansyah. (baga)