Rektor UIN Ar-Raniry: Puasa Ramadan Kesempatan Perkuat Kefitrahan dan Kepedulian Sosial
Font: Ukuran: - +
Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof Dr Mujiburrahman MAg sebagao penceramah pada malam tarawih pertama di Masjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry Banda Aceh. [Foto: Humas UINAR]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Shalat tarawih pada malam pertama Ramadhan, Senin (11/3/2024) malam digelar di Masjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Bertindak sebagai penceramah tarawih adalah Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof Dr Mujiburrahman MAg, sementara Imam Shalat Tarawih yakni Bripda Dolly Isma Indra.
Selain bertugas di Polda Aceh, Dolly juga tercatat sebagai mahasiswa di Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Dalam tausiahnya, Prof Mujiburrahman mengatakan bahwa Puasa Ramadhan bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan kesempatan untuk memperkuat kefitrahan dan kepedulian sosial.
“Ketika kita mencermati salah satu hikmah diwajibkan puasa di bulan ramadhan ternyata adalah bagaimana puasa ramadhan dengan Rahman dan Rahim Allah kita digiring dengan sebuah metodologi menghendaki agar kita mencapai kesucian dan kefitrahan kita,” ungkap Prof Mujib memulai ceramahnya.
Dalam konteks kefitrahan manusia, Prof Mujib menjelaskan bahwa puasa Ramadhan mengingatkan umat Muslim akan fitrah mereka yang telah mengakui keesaan Allah di alam ruh. Puasa Ramadhan menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk memperkuat kefitrahan tersebut melalui ibadah yang diperintahkan oleh Allah.
“Ketika di alam ruh kita telah mengikrarkan ketauhidan kita kepada Allah bahwa kita telah mengakui bahwa Allah adalah Tuhan kita dan ini adalah potensi fitrah dan bawaan yang ada pada manusia. Dengan bahasa sederhana kita dilahirkan kita semuanya di alam ruh adalah dalam kondisi fitrah kepada Allah SWT,” ujar Prof Mujib.
“Kemudian posisi kita yang fitrah di dalam ruh tadi satu per satu yang kemudian Allah turunkan ke alam dunia. Hal ini sebagai mana digambarkan dalam Al Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 11 dan 16,” tambahnya.
Selain itu, puasa Ramadhan juga mengajarkan nilai-nilai kepedulian sosial dan empati terhadap sesama. Di akhir bulan Ramadhan, umat Muslim diwajibkan untuk membayar zakat fitrah sebagai wujud kepedulian terhadap mereka yang kurang beruntung.
Puasa Ramadhan bukan hanya ritual ibadah semata, tetapi juga merupakan perwujudan dari rasa cinta kasih terhadap sesama manusia dan pengabdian kepada Allah SWT.
Dengan menjalankan puasa Ramadhan dengan penuh kesungguhan, umat Muslim diharapkan dapat meningkatkan spiritualitas dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitarnya.
Bulan Ramadhan menjadi momentum untuk meningkatkan kebaikan, menjaga kesucian fitrah, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas. Semoga puasa Ramadan tahun ini menjadi ladang amal yang melimpah dan membawa berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia. [*]
- Jelang Puasa dan Lebaran, Jokowi: Ketersediaan Bahan Pokok Jadi Prioritas Utama Pemerintah
- Rektor UIN Ar-Raniry Prof Mujiburrahman Gelar Silaturahmi dengan Awak Media
- Rektor UIN Ar-Raniry Nobatkan Sejumlah Mahasiswa Sebagai Duta Gender 2023
- Kuliah Umum Bersama BI, Rektor UIN Ar-Raniry: Kampus Kebangsaan Sinergi Membangun Negeri