DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Universitas Malikussaleh (Unimal) menanggapi tersebarnya video aksi mahasiswa di Lhokseumawe yang ditengarai juga diikuti oleh mahasiswa Unimal dengan yel-yel menghina kepala negara (presiden).

Hal ini disampaikan Rektor Unimal Dr Ir Herman Fithra ST MT IPM ASEAN Eng kepada Dialeksis.com, Jum'at (9/10/2020).

Pertama, video yang beredar itu bukan aksi yang berhubungan dengan respons UU Cipta kerja yang berlangsung di Lhokseumawe yang berlangsung pada 8 Oktober lalu.

"Aksi yang terjadi pada 8 Oktober 2020 kami sebagai rektor ikut memantau langsung aksi yang berlangsung di Kota Lhokseumawe atau luar kampus Unimal. Pada saat itu aksi berlangsung kondusif dan tertib," jelas Rektor Unimal.

Kedua, tentang video itu yang disebar pada momen aksi penolakan UU Cipta Karya jelas memiliki tendensi ingin memojokkan Unimal.

"Dengan ini kami meminta untuk dilakukan pengusutan penyebaran video tersebut," tambahnya.

Selanjutnya, pihak kampus memohon kepada mahasiswa Unimal dalam melakukan aksi ekspresi demokrasi ke depan agar tetap mengedepankan adab dan etika, tidak melakukan tindakan penghinaan kepada simbol-simbol negara dan pemerintahan.

"Kemudian jangan melakukan aksi perusakan, dan melanggar protokol kesehatan, dan melanggar batas waktu melakukan aksi demonstrasi," harap Rektor Unimal.

"Hal ini penting diindahkan agar tidak membuka ruang pelanggaran hukum yang bisa merugikan mahasiswa sendiri," pungkasnya.