Rektor Unimal: Pelantikan Prof. Brian Yuliarto Tandai Babak Baru Pendidikan Tinggi
Font: Ukuran: - +
Reporter : Ratnalia

Rektor Universitas Malikussaleh, Prof. Dr. Herman Fithra, S.T., M.T., IPM., Asean.Eng. Foto: for Dialeksis
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Dalam langkah yang dianggap sebagai titik balik penting bagi sektor pendidikan tinggi, Prof. Brian Yuliarto, Ph.D, resmi dilantik sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) hari ini. Pelantikan ini dinilai sebagai momentum strategis untuk menyuntikkan inovasi demi menyelesaikan persoalan pendidikan tinggi dalam menghadapi tantangan global yang kian kompleks.
Masa kepemimpinan baru ini menyusul era di mana Kemendiktisaintek sebelumnya dipimpin oleh Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro sejak 21 Oktober 2024. Era tersebut menitikberatkan pada otonomi kampus yamg besar dengan mengurangi beban administrasi yang berat bagi dosen.
Menyambut transisi kepemimpinan, Rektor Universitas Malikussaleh, Prof. Dr. Herman Fithra, S.T., M.T., IPM., Asean.Eng, menyampaikan harapan besar bagi dunia perguruan tinggi. “Penting menciptakan ekosistem pendidikan tinggi yang berkualitas, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan dunia industri dan kemajuan informasi teknologi yang sangat cepat,” ujar Prof. Herman.
Menurutnya, sinergi antara kementerian dan perguruan tinggi harus dibangun melalui beberapa agenda utama, mulai dari harmonisasi antara kementerian dan perguruan Tinggi.
“Kerja sama erat diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung inovasi, demi kemajuan bangsa dalam mempersiapkan generasi emas tahun 2045” usulnya.
Selain itu Prof Herman menyampaikan perlu akselerasi cepat sehubungan peningkatan kualitas SDM dan riset.
“Optimalisasi pendanaan dan pengembangan ekosistem riset dianggap krusial untuk meningkatkan daya saing global, dan tidak kalah penting menyelesaikan masalah tunjangan kinerja dosen (Tukin),” jelasnya.
Prof. Herman menambahkan, tantangan nyata yang masih harus dihadapi adalah kesenjangan antara kualitas lulusan perguruan tinggi dengan tuntutan industri.
“Penguatan riset, transformasi digital, dan pemerataan akses pendidikan menjadi kunci agar perguruan tinggi tidak hanya menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga mampu beradaptasi dengan era digital,” tegasnya.
Kepemimpinan Prof. Brian Yuliarto diharapkan rektor Unimal dapat membawa perubahan signifikan, mengantarkan Indonesia menuju era pendidikan tinggi yang lebih adaptif, inovatif, dan responsif terhadap dinamika global.
“Harapan pun menggema di kalangan akademisi, bahwa sinergi yang terjalin antara kementerian dan perguruan tinggi akan memperkokoh fondasi pendidikan nasional demi kemajuan bangsa,” pungkas Prof. Herman Fithra.
- Harapan UTU: Terobosan Prof. Brian di Pendidikan Tinggi
- Revisi UU Minerba, Rektor UMJ Tolak Pemberian Konsesi Tambang untuk Perguruan Tinggi
- Rektor Unimal Sosialisasikan Pentingnya Pendidikan Tinggi ke Sejumlah Sekolah
- PT Taspen Bantu Biaya Perawatan Dosen Unimal Korban Kecelakaan, Rektor Apresiasi Respons Cepat
Berita Populer

.jpg)