DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Rektor Unsyiah Prof. Samsul Rizal, M.Eng menyebutkan persoalan dugaan pencemaran nama baik yang melibatkan dosen Fakultas MIPA Saiful Mahdi akan selesai jika ada permohonan maaf dari tersangka.

Hal tersebut disampaikan Samsul saat dicecar pertanyaan oleh awak media tentang kasus tersebut.

"Itu sudah ditangani senat universitas, sudah lama itu, sudah ditangani. Hanya meminta maaf ya, ya setiap orang kan punya kesalahan, nabi juga menganjurkan kalau kita salah ya minta maaf, minta maaf selesai," kata Samsul Rizal kepada wartawan usai peresmian gedung di Unsyiah oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Senin (2/9/2019).

Dia juga menerangkan permasalah dugaan pencemaran nama baik itu telah dibicarakan melalui sidang senat universitas. 

"Secara etis yang bersangkutan dinilai bersalah. Senat hanya meminta kepada Saiful Mahdi untuk meminta maaf, hanya itu saja," ungkapnya.

Samsul menegaskan persoalan yang sedang membelit Saiful Mahdi tidak ada kaitannya dengan kebebasan akademik. Menurut dia, apa yang disampaikan Saiful bukan berdasarkan pemikiran statistik.

"Saya ingin menekankan, kebebasan akademik beda dengan fitnah dan hoax. Beda, itu bukan kebebasan akademik, bukan hasil pemikiran statistik bukan, karena itu menuduh, itu saja," tegasnya.

Menurut Samsul, kebebasan akademik membolehkan siapapun menyuarakan dan tanpa larangan. Pun demikian ada koridor yang harus dihormati bersama dan tidak ada unsur fitnah. 

"Kebebasan akademik tidak ada larangan. Memfitnah orang, bersalah ngak dalam islam, ya udah itu saja," ujarnya.

"Kalian baca fitnah atau bukan, itu aja, apa kebabasan akademik, tidak ada kebebasan akademik itu, bukan kebebasan akademik titik," pungkas Samsul.

Seperti diketahui, dosen Fakultas MIPA Unsyiah Saiful Mahdi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Banda Aceh menyusul dugaan pencemaran nama baik terhadap pimpinan Fakultas Teknik Unsyiah. Dalam grup whatsapp internal kampus Saiful mengomentari tentang hasil tes CPNS dosen yang menurutnya penuh kejanggalan.

berita terkait: mencermati polemik kasus Saiful Mahdi

** : Alumni Fak Teknik Unsyiah: Karena menyangkut Lembaga akan kami bela