Jum`at, 20 Juni 2025
Beranda / Berita / Aceh / Remaja Aceh Unjuk Gagasan Kesehatan di Youth 4 Health Impact 2025

Remaja Aceh Unjuk Gagasan Kesehatan di Youth 4 Health Impact 2025

Kamis, 19 Juni 2025 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Sebanyak 10 tim remaja dari Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar mengikuti kegiatan Youth 4 Health Impact: Innovation Challenge 2025. [Foto: Arifah Syahirah-Volunteer SEHAI]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 10 tim remaja dari Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar mengikuti kegiatan Youth 4 Health Impact: Innovation Challenge 2025 pada Selasa (17/6/2025). Program ini mendorong partisipasi bermakna remaja dalam isu-isu strategis kesehatan, seperti kesehatan mental, pengendalian tembakau, dan dampak perubahan iklim terhadap kesehatan anak dan remaja.

Sebanyak 60 peserta yang tergabung dalam sepuluh tim berasal dari berbagai latar belakang, termasuk sekolah umum, sekolah luar biasa (SLB), dan organisasi kepemudaan. Tim yang terlibat antara lain dari Teuku Nyak Arief Bilingual School, Rumoh Agam, Yayasan Rumah Lentera, SMAN 3 Banda Aceh, BEM STIKes Muhammadiyah, CIMSA FK-USK, Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A), Yayasan SLB Bukesra, SLB YPPC, dan MAN 1 Banda Aceh.

Kegiatan dibuka dengan co-creation workshop di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Aceh. Para peserta mendapatkan pembekalan materi kesehatan remaja, mengikuti permainan edukatif, dan mempresentasikan workplan dari ide inovatif yang mereka kembangkan.

Program ini diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Aceh, Forum Generasi Remaja (Genre), Forum Anak Tanah Rendong (FATAR), dan UNICEF Aceh. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari BKKBN Aceh serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Aceh. Pelaksanaan program dilakukan oleh Yayasan Sehat Hebat Data Aceh Indonesia (SEHAI).

Kepala Perwakilan UNICEF Aceh, Andi Yoga Tama, mengapresiasi keterbukaan Pemerintah Aceh dalam memberi ruang bagi keterlibatan remaja.

“Kami berharap pendekatan partisipatif ini dapat diterapkan secara lebih luas. Remaja memiliki potensi besar untuk menghadirkan solusi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh yang diwakili Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Ners. Yennizar, SST., S.Kep., M.Si., menekankan pentingnya inovasi remaja dalam menghadapi tantangan kesehatan masa kini.

 “Solusi terbaik sering kali datang dari mereka yang paling dekat dengan persoalan. Remaja bukan hanya penerima manfaat, tetapi penggerak perubahan,” katanya.

Youth 4 Health Impact telah dilaksanakan sejak 2022 di Provinsi Aceh dan Jawa Barat. Tahun ini, kegiatan menjadi tonggak penguatan komitmen bersama untuk memperluas dan memperdalam keterlibatan remaja dalam agenda kesehatan.

Kegiatan ditutup dengan seruan bersama untuk menindaklanjuti seluruh ide dan solusi yang telah dirumuskan. Harapannya, kesehatan remaja menjadi perhatian berkelanjutan, bukan hanya sebagai kebutuhan saat ini, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan Aceh dan Indonesia. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
dpra