Remaja Kecanduan Rokok, Edukasi dari Orang Tua Belum Maksimal
Font: Ukuran: - +
Reporter : Auliana Rizki
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - The Aceh Institute menggelar briefing bersama media terkait Kepungan Iklan Rokok, Dampak Iklan Rokok Terhadap Anak dan Remaja di Banda Aceh.
Acara tersebut digelar pada Rabu (01/09/21) di Ivory Caffe Banda Aceh dan dihadiri oleh Manajer The Aceh Institute yaitu Saiful Akmal, Peneliti The Aceh Instute yaitu Danil Akbar, Muazzinah, Yusrijal dari Serambi Indonesia, dan sejumlah awak media.
Saiful mengatakan kalau iklan kurang efektif, maka orang tua harus dikoordinasikan supaya lebih menjaga anaknya agar terhindar dari kecanduan rokok.
"Saya juga perokok, jadi saya tidak akan menjudge rokok, kita mencoba mengurangi. Kebijakan yang dilakukan ya lebih ke pemimpin, pemerintah sangat berperan juga dalam hal ini," ucap saiful dalam briefing tersebut.
Ia juga menambahkan, penelitian mereka merekomendasikan tiga hal utama yang perlu dilakukan, yakni dari pemerintah, masyarakat, dan tenaga kesehatan.
Sementara itu, peneliti The Aceh Institute Danil Akbar, juga menyampaikan bahwa setiap daerah wajib membuat kawasan tanpa asap rokok. Sampai saat ini pun banyak remaja tergolong canduan rokok karena perokok itu memang mereka.
Dalam briefing ini, Yusrijal dari Serambi Indonesia menyampaikan, qanun itu seharusnya bisa menekan perokok, selanjutnya edukasi adalah hal yang penting sebagaimana yang sudah dijelaskan.
"Edukasi di Aceh masih kurang, terutama pemahaman pada anak-anak dari orang tua," tutupnya. [AU]