Reses II DPRA Tahun 2021 di Desa Bener Pepanyi
Font: Ukuran: - +
Reses II DPRA Tahun 2021 di Desa Bener Pepanyi. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Bener Meriah - Desa Bener Pepanyi merupakan salah satu desa yang ada di Kabupaten Bener Meriah yang terkena dampak ketika Aceh masih dilanda konflik puluhan tahun yang lalu. Walau Situasi telah berubah, Aceh telah damai, trauma masa lalu masih tersisa di Desa Bener Pepanyi.
Dalam sebuah kesempatan Reses II Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Tahun 2021, Hendra Budian datang ke Desa Bener Pepanyi, Bener Meriah, Aceh.
Kedatangan Hendra dan rombongan disambut dan dijamu oleh warga setempat. Dan juga adanya dilakukan diskusi dengan masyarakat Bener Pepanyi.
Rilis yang didapat oleh Dialeksis.com, Selasa (24/08/2021) dari Hendra Budian disebutkan, dalam diskusi kecil sambil menikmati hidangan makan siang, salah seorang tokoh masyarakat, Bang Yanto menyampaikan bahwa Desa Bener Pepanyi dulunya dihuni oleh kurang lebih 70 KK, yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Ketika konflik bersenjata melanda, banyak masyarakat asli Desa Bener Pepanyi berpindah tempat tinggal ke berbagai tempat yang ada di Kabupaten Bener Meriah.
Reses II DPRA Tahun 2021 di Desa Bener Pepanyi. [Foto: Ist]Diketahui sejak saat itu, Desa Bener Pepanyi seperti Desa tanpa penghuni, padahal, menurut penuturan Bang Yanto, Desa Bener Pepanyi memiliki lahan pertanian yang luas, bahkan salah satu penghasil komoditas pertanian seperti Kopi, Kentang, Wortel, Bawang Merah, dan Bawang Putih di Kabupaten Bener Meriah.
Kehadiran Hendra Budian dan rombongan di Desa Bener Pepanyi merupakan kali pertama.
“Bener Pepanyi adalah sedikit dari Banyak Desa yang ada di Kabupaten Bener Meriah yang belum saya kunjungi. sebelum diskusi dimulai, saya menjelaskan kepada masyarakat yang hadir dalam pertemuan tersebut apa arti reses serta tugas dan fungsi DPR Aceh,” ucap Hendra.
Hendra menyampaikan, penjelasan apa itu Reses merupakan hal yang penting dilakukan, untuk memastikan agar isi dari pertemuan tersebut nantinya padat substansinya dan masyarakat memahami bahwa ‘Anggota DPR tidak memiliki aspirasi, Rakyat lah sebenar-benarnya pemilik aspirasi.’
Kemudian, dalam diskusi yang berlangsung hampir 3 jam tersebut, Hendra meminta kepada seluruh masyarakat yang hadir agar lebih banyak berbicara, lebih banyak mengusulkan, dan lebih banyak menyampaikan masalah-masalah atau kendala apa saja yang dihadapi oleh masyarakat Desa Bener Pepanyi selama ini.
“Itu dimaksud agar menjadi catatan bagi saya untuk diperjuangkan pada tahun anggaran 2022 nantinya, supaya menjadi program-program konkrit Pemerintah Aceh yang berorientasi pada pembangunan dan kesejahteraan kedepan,” ujarnya.
Hendra mengatakan, sarana ibadah, akses jalan perkebunan, drainase, bantuan bibit, bantuan alat-alat pertanian, pupuk, hingga antisipasi anjloknya harga menjelang musim panen adalah beberapa usulan dan masukan dari masyarakat Desa Bener Pepanyi yang dicatat dan akan dibawa pulang ke Banda Aceh.
“Semoga usaha kita hari ini mendapat ridha dan diberikan hasil terbaik oleh Allah SWT. Amin,” ucapnya.
Ucapan Terima kasih Hendra Budian dan rombongan kepada Tokoh Masyarakat, Ama Reje, Imam Mukim dan seluruh masyarakat Desa Bener Pepanyi.
“Terima kasih sekali saya ucapkan kepada Tokoh Masyarakat, Ama Reje, Imam Mukim dan seluruh masyarakat Desa Bener Pepanyi yang telah meluangkan waktu dan menyiapkan jamuan yang nikmat hari ini,” tutupnya. (*)