Ribuan Sapi di Aceh Timur Terjangkit PMK Pulih, Apresiasi Kadis Peternakan Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Arn
Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran, ST, M.Si. memberikan apresiasi atas respon cepat Disbunnak Aceh Timur dalam penanganan wabah PMK. [Foto: Humas Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Aceh Timur, Murdhani, melaporkan kabar baik terkait wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sempat menjangkiti ribuan ternak di wilayahnya. Dari 1.132 ekor sapi yang terindikasi terinfeksi, mayoritas atau sekitar 90 persen telah berhasil pulih.
"Ada 1.132 sapi terindikasi PMK. Namun, 90 persen sudah pulih menurut informasi dari petugas kesehatan kami," ujar Murdhani dalam keterangan tertulis, Senin (13/1/2025).
Langkah cepat telah diambil Disbunnak Aceh Timur untuk menanggulangi penyebaran penyakit ini. Selain melakukan vaksinasi terhadap 50 ekor sapi di Desa Alue Gadeng II, Kecamatan Birem Bayeun, pihaknya juga memberikan pengobatan berupa antibiotik dan vitamin kepada ternak yang menunjukkan gejala PMK.
Apresiasi dari Kepala Dinas Peternakan Aceh
Tanggapan cepat Disbunnak Aceh Timur mendapatkan apresiasi dari Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran, ST, M.Si. Ia menyebutkan bahwa langkah tersebut menunjukkan komitmen kuat dalam melindungi sektor peternakan di Aceh Timur.
"Kami mengapresiasi langkah cepat Disbunnak Aceh Timur. Namun, ke depan, penting untuk memaksimalkan sosialisasi kepada para peternak agar semakin memahami cara penanganan PMK," ungkap Zalsufran kepada Dialeksis.com saat dihubungi, Selasa (14/1/2025).
Laporan kesembuhan dan vaksinasi utk segera dilaporkan ke aplikasi ISiKHNAS utk dilakukan kajian.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama antara peternak dan masyarakat dalam mencegah penyebaran penyakit ini. Kesadaran dan peran aktif seluruh pihak diperlukan untuk menjaga kesehatan ternak dan memastikan ketahanan pangan di Aceh.
Kadisnak Aceh turut mengingatkan agar laporan kesembuhan dan vaksinasi dapat segera dilaporkan ke aplikasi ISiKHNAS sehingga dapat dilakukan kajian.
"Pemerintah akan terus hadir untuk membantu peternak dalam memastikan kesehatan dan kualitas ternak, baik yang dikonsumsi maupun dijual ke masyarakat," tutup Zalsufran. [ar]