RSUDZA Terima Pasien Kronis dari RSUDCM Aceh Utara
Font: Ukuran: - +
Wakil Direktur Pelayanan RSUDZA Dr.dr.Endang Mutiawati Rahayuningsih,Sp.S bersama Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, S.STP, MM menerima kedatangan pasien kronis, anak perempuan berusia (11) tahun yang dirujuk dari RSUDCM Aceh Utara ke RSUDZA, Banda Aceh, Jum’at (2/4/2021) malam. [Foto: Humas Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wakil Direktur bidang Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin, Dr.dr.Endang Mutiawati, Sp.S didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto, S.STP, MM Jumat (02/04/2021) malam, menerima pasien dengan keluhan umum dan kronis. Sebelumnya, pasien perempuan berusia 11 tahun ini, dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia (RSUDCM) Aceh Utara.
“Barusan saja kami terima di IGD RSUDZA, seorang bocah perempuan berusia 11 tahun, yang datang dengan keluhan kelemahan umum dan kronis, kondisi pasien sangat kurus. Selama dua bulan terakhir, pasien sudah mendapatkan pengobatan khusus untuk penyakit kronisnya,” ujar dr Endang.
Wadir RSUDZA itu menambahkan, karena nafsu makannya kurang, maka kesehatan pasien tidak baik. Kondisinya sangat lemah dan susah menggerakkan anggota tubuhnya.
“Kita akan melakukan CT Scan dan melakukan upaya pemulihan gizi, untuk itu, konsultasi dengan ahli gizi segera kita lakukan. Berdasarkan keterangan dari sang ayah, pasien sudah setahun ini tubuhnya drop dan kurus. Tiga bulan belakangan ini susah makan. Sudah 6 bulan tidak bisa beraktifitas, semua aktifitasnya dilakukan sambil berbaring,” kata Endang.
Endang menjelaskan, meski saat ini RSUDZA sedang direnovasi yang berimbas pada berkurangnya ruang perawatan, namun kerja-kerja pelayanan tetap dilakukan, terutama bagi pasien yang membutuhkan pelayanan khusus.
“Saat ini, RSUDZA sedang proses rehabilitasi dan renovasi. Hal ini berimbas pada berkurangnya ruang rawat. Namun, karena kita merupakan RS Rujukan, maka pasien yang membutuhkan pelayanan khusus dan ekstra tentu akan menjadi prioritas. Meski terbatas, namun kita terus berusaha memberikan pelayanan dan perawatan semaksimal mungkin,” imbuh Endang.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto menjelaskan, Pemerintah Aceh telah melakukan berbagai langkah agar pasien segera mendapat perawatan intensif di RSUDZA.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Pemkab Aceh Utara. Tadi saya berkomunikasi langsung dengan Pak Murthala, Sekda Aceh Utara. Segala upaya medis sudah dilakukan selama ditangani di RSUDCM. Tadi sekitar pukul 15.00 Wib, Sekda Aceh Utara memberangkatkan pasien dari Aceh Utara. Alhamdulillah, tepat pukul 19.40 Wib, pasien didampingi Bukhari sang ayah, tiba di RSUDZA,” ujar Iswanto.
Iswanto menambahkan, berdasarkan keterangan dari Sekda Aceh Utara, pasien sudah dipantau sejak masih dirawat di Puskesmas Lhoksukon. Bahkan, pasien sudah dua kali dirujuk ke RSUDCM Aceh Utara, untuk mendapatkan pelayanan medis lebih lanjut.
“Sekda Aceh Utara menjelaskan, selama ini pasien rutin mengambil dan minum obat secara teratur di RSUDCM. Tiga hari yang lalu, pasien sudah dibawa untuk kontrol rutin ke RSUDCM. Pasien susah makan dan minum karena sulit menelan, berat badan semakin kurus dan tidak bisa bangun untuk berjalan, hanya bisa duduk dan tidak bisa bicara lagi,” kata Iswanto.
Pemerintah Aceh melalui Baitul Mal Aceh, juga menyerahkan santunan kepada pihak keluarga yang mendampingi di RSUDZA. Rahmad Raden selaku Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh menyerahkan langsung santunan itu kepada ayah pasien.
“Ini ada sedikit bantuan untuk Bapak dan keluarga yang mendampingi, selama pasien mendapatkan perawatan di RSUDZA. Semoga dapat sedikit membantu Bapak dan keluarga,” ujar Rahmad Raden.[]