Minggu, 20 April 2025
Beranda / Berita / Aceh / Rumoh Pangan Aceh Gelar Pelatihan Pertanian Regeneratif dan Budidaya Kacang Koro

Rumoh Pangan Aceh Gelar Pelatihan Pertanian Regeneratif dan Budidaya Kacang Koro

Jum`at, 18 April 2025 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Asisten II Sekda Aceh Besar, M Ali SSos MSi, bersama unsur Forkopimcam Darussalam menanam bibit kacang koro, pada Pelatihan Pertanian Regeneratif dan Budidaya Kacang Koro yang digagas oleh Rumoh Pangan Aceh, di Gampong Lampeudaya, Kecamatan Darussalam, Kamis (17/4/2025). [Foto: MCAB]


DIALEKSIS.COM | Jantho -  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar melalui Asisten II Sekda Aceh Besar, HM Ali SSos MSi, menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan Pelatihan Pertanian Regeneratif dan Budidaya Kacang Koro yang digagas oleh Rumoh Pangan Aceh bersama mitra-mitranya, sebagai upaya strategis dalam memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

Menurutnya, program pelatihan tersebut sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, serta menjadi salah satu langkah nyata pemberdayaan petani di tingkat gampong.

“Kami sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Rumoh Pangan Aceh bersama mitra seperti Lembaga Gain, Narasa, dan Fakultas Pertanian USK. Ini adalah bentuk sinergi positif antara masyarakat sipil, lembaga pendidikan, dan pemerintah dalam mendorong produktivitas pertanian,” ujar Asisten II M Ali, di Gampong Lampeudaya, Kecamatan Darussalam, Kamis (17/4/2025).

Ia berharap pelatihan tersebut dapat mendorong produktivitas petani dan berdampak langsung terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. 

“Kami berharap kegiatan ini menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan, dan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar akan terus mendukung setiap inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pertanian,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Rumoh Pangan Aceh, Rivan Rinaldi menjelaskan, pelatihan tersebut merupakan bagian dari program pengembangan kacang koro dari hulu ke hilir. Rumoh Pangan tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga berperan sebagai offtaker hasil panen para petani binaan.

“Program ini adalah bentuk komitmen kami dalam membangun sistem pertanian yang berkelanjutan. Petani tidak hanya kami latih, tetapi hasil panen mereka juga akan kami tampung dan bantu pasarkan,” jelas Rivan.

Ia menambahkan, pelatihan kali ini merupakan kegiatan kedua setelah sebelumnya dilaksanakan di Gampong Angan, juga di Kecamatan Darussalam. Total lahan yang ditargetkan untuk budidaya kacang koro adalah delapan hektare, dan saat ini dua hektare sudah mulai ditanami di Gampong Lampeudaya.

“Banyak potensi produk turunan dari kacang koro yang bisa dikembangkan. Kami juga memberikan pelatihan pengolahan produk turunan agar nilai ekonominya semakin tinggi,” tambahnya.

Selain itu, Penasehat Rumoh Pangan Aceh Almuniza Kamal SSTP MSi menyoroti tingginya ketergantungan Indonesia terhadap impor kedelai sebagai bahan baku berbagai produk pangan seperti tahu dan tempe. Sebagai solusi, ia menyebutkan bahwa kacang koro dapat menjadi alternatif lokal yang bernilai tinggi.

“Hari ini Jawa Timur sudah mampu meyakinkan pemerintah bahwa kacang koro bisa dijadikan komoditas unggulan. Kalau mereka bisa, kenapa kita di Aceh tidak bisa? Tentunya kita bisa,” tegasnya.

Kemudian, ia menuturkan bahwa potensi besar yang bisa digarap dari produk pertanian lokal, seperti cabai dan tomat, yang selama ini masih kurang dimanfaatkan secara maksimal di Aceh.

“Berapa banyak saus yang kita bawa dari Medan ke Aceh hanya untuk kebutuhan penjual bakso? Saus itu hanya produk turunan dari cabai dan tomat. Mengapa kita tidak bisa memproduksinya sendiri? Ini adalah peluang besar yang bisa kita manfaatkan,” imbuhnya.

Di sisi lain, Keuchik (red-kepala desa) Lampeudaya, Muallem, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Rumoh Pangan Aceh atas kepeduliannya dalam mendukung peningkatan kesejahteraan para petani di wilayahnya. Ia juga mengapresiasi kehadiran Pemerintah Kabupaten Aceh Besar yang turut hadir dan memberikan perhatian terhadap kegiatan yang digelar.

"Kami sangat berterima kasih kepada Rumoh Pangan Aceh yang telah menunjukkan kepeduliannya terhadap petani di gampong kami. Ini menjadi motivasi besar bagi masyarakat, khususnya para petani, untuk terus meningkatkan hasil pertanian mereka," ucap Muallem.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Besar yang telah hadir langsung dalam kegiatan tersebut. "Kehadiran pemerintah daerah merupakan bukti nyata perhatian terhadap desa dan masyarakat kecil. Semoga kolaborasi seperti ini dapat terus berlanjut demi kemajuan pertanian di Aceh Besar," pungkasnya.

Kegiatan yang diharapkan menjadi titik awal pengembangan kacang koro sebagai salah satu komoditas strategis pertanian baru di Aceh Besar, serta memperkuat sistem pertanian yang berdaya tahan dan berkelanjutan tersebut, turut dihadiri oleh Camat Darussalam Burhanuddin SSos MSi, perwakilan Fakultas Pertanian USK, unsur Forkopimcam Darussalam, serta sejumlah petani dan mitra kerja lainnya.[*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
dinsos
inspektorat
koperasi
disbudpar