Saat Kapolda Aceh Bercengkrama Hangat di Warkop Sederhana Milik Warga, Pemilik Haru
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Aceh Besar - Seorang Jenderal Polisi duduk di sebuah kedai kopi atau warkop sederhana di kampung yang bernama Gp.Ateuk Lung Ie Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.
Kapolda Aceh yang akrab disapa "Pak Wahyu" ini datang tanpa sepengetahuan warga dan iring-iringan layaknya seorang pejabat tinggi. Kehadirannya cukup membuat pemilik kedai kopi terkejut dan sempat menangis karena haru.
Dijumpai di tempat, Adi (47) pemilik kedai kopi menyampaikan, kehadiran Kapolda di tempatnya adalah sekadar untuk berbincang-bincang terhadap permasalahan keamanan di lingkungan kampung, juga sebagai bentuk nostalgia terhadap kampung halamannya.
"Saya sudah 16 tahun berjualan kopi, belum pernah melihat bapak jenderal singgah di warung saya, beliau sangat sederhana dan apa adannya,tadi sampai menangis saya dihadapan beliau karena terharu," ucap Adi.
Beliau juga aktif bertanya dengan keamanan kampung ditempat saya berjualan, dan alhamdulillah dikampung kami semuanya aman dan tertib. Beliau juga menyampaikan bahwasannya di kampung halamannya di Sleman sama seperti di kampung ini, jadi beliau bernostalgia" tambahnya.
Kehadiran Kapolda Aceh dikampung tersebut adalah sebagai bentuk keperdulian beliau sebagai pejabat publik yang memiliki tanggung jawab dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Aceh.
Kapolda Aceh turun untuk langsung tatap muka dengan warga masyarakat terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di kampung tersebut, sekaligus untuk mengimbau protokol kesehatan dan senantiasa melawan narkoba serta tindak kriminal lainnya.
Ditanyai menjelang 4 Dsember di tempat terpisah, Kapolda aceh menyampaikan agar masyarakat tetap terus menjaga dan merawat damai yang telah terwujud di Aceh.
"Saya mengimbau dan mengajak seluruh elemen masyarakat Aceh untuk terus memelihara dan menjaga perdamaian dan kedamaian di seluruh wilayah Aceh, termasuk menjaga kondusifitas," ujar Wahyu kepada Dialeksis.com, Rabu (2/12/2020).
"Dengan kondisi damai ini kita dapat melaksanakan pembangunan dalam rangka mensejahterakan rakyat. Memiliki sumber daya alam dan SDM yang melimpah menjadi modal untuk membangun. Namun perlu adanya kondusifitas kamtibmas, yaitu aman," pungkasnya.
- Ada Warga Tak Mau Dibayar Sesuai Harga Ketentuan di Pembebasan Lahan KIA Ladong, Ini Kata Kadisperindag Aceh
- BEM Unsyiah Gelar Lomba Fotografi se-Aceh, Catat Deadline dan Temanya
- JSI: Tim Seleksi Anggota KPI Aceh Periode 2020-2023 Harus Pengalaman dan Berkapasitas
- Viral Kumandang Adzan Seruan Jihad, Lem Faisal: Jangan Terprovokasi