kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Sahuti Soal Lahan, Kaban BRA: Harus Sampai Jadi, Hana Le Cah Raoh

Sahuti Soal Lahan, Kaban BRA: Harus Sampai Jadi, Hana Le Cah Raoh

Minggu, 06 Oktober 2019 15:03 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Reintegrasi Aceh (BRA) akan terus bergerak untuk merealisasikan tanah bagi mantan kombatan, tapol/napol, dan korban dampak konflik sesuai dengan surat arahan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah terkait soal lahan pertanian.

"Kita secara bertahap akan menurunkan tim untuk melakukan verifikasi, pendataan, berkoordinasi dengan Satpel (satuan pelaksana BRA Kabupaten/kota), dan melakukan pertemuan dengan para bupati," kata Kepala Sekretariat BRA Syukri bin M Yusuf MA di Banda Aceh, Kamis 3 September 2019.

Saat ini, katanya, pihaknya telah membentuk tim khusus untuk merealisasikan lahan karena masalah tersebut merupakan poin penting dalam penyelesaian konflik yang pernah melanda Aceh.

"Ini penting, dan akan terus melakukan pembicaraan instensif dengan bupati/walikota, terutama dengan bupati/walikota yang sudah merespon sejak awal," ujar Syukri.

Syukri juga meminta tim yang sudah terbentuk bisa bekerja cepat, pembicaraan dilakukan jangan dari awal lagi, tetapi sudah harus sampai jadi.

"Hana le Cah Raoh. Tim harus bekerja sampai selesai, sampai ada penyerahan sertifikat," jelas Kaban BRA.

Tidak hanya itu Syukri menyebut bantuan untuk pemberdayaan ekonomi juga akan diberikan dalam bentuk alat usaha, namun akan diatur polanya. 

"ibaratnya tidak diberi ikan tetapi diberi ikan. Supaya penerima terlatih untuk bisa mengembangkan usahanya," kata Syukri.

Namun, lanjut Syukri, bagi yang sudah tidak mampu bekerja, semisal cacat atau sakit--ini akan diberi bantuan yang tentu langsung bisa dimanfaatkan.

"Bagi yang cacat dan sakit, tentu harus ada keterangan resmi dari Geucik atau pihak terkait lainnya," demikian Syukri bin M Yusuf MA.[]

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda