Sanusi Madli: Gagasan Pabrik Migor di Aceh Perlu Diseriuskan
Font: Ukuran: - +
Aktivis Lembaga Kajian Strategis dan Kebijakan Publik (Lemkaspa) Aceh, Sanusi Madli. [Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kelangkaan Minyak Goreng (Migor) di Aceh masih terus terjadi, sejumlah pihak pun menyampaikan narasi beragam, semua itu untuk kebaikan Aceh serta untuk mencari solusi atas kelangkaan tersebut, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Berdasarkan rilis yang diterima Dialeksis.com, Senin (21/2/2022), Aktivis Lembaga Kajian Strategis dan Kebijakan Publik (Lemkaspa) Aceh, Sanusi Madli menyampaikan, berbagai gagasan dan solusi yang muncul dalam menyikapi kelangkaan migor di Aceh perlu disikapi secara serius oleh para pengambil kebijakan, termasuk gagasan pentingnya pabrik migor di Aceh.
"Kami menilai, pendirian pabrik migor di Aceh merupakan solusi yang tepat, karena itu perlu dipikirkan dan dibahas secara serius, baik di eksekutif maupun legislatif, dengan adanya pabrik migor, bukan hanya persoalan kelangkaan migor yang teratasi, namun juga berefek pada penyerapan tenaga kerja, peningkatan PAD dan perbaikan ekonomi daerah, jadi multy effect," ujar sanusi.
Sanusi melanjutkan, dengan adanya pabrik migor di Aceh, maka gagasan stop pengiriman CPO dari Aceh keluar daerah dapat segera dilakukan, bila tidak ada pabrik migor, maka gagasan ini tidak bisa dilakukan.
"Gagasan pengiriman CPO keluar Aceh dapat di stop bila pabrik sudah ada, bila belum maka ini akan berdampak pada petani sawit, CPO yang menumpuk akan membuat pabrik tidak bersedia membeli TBS, maka TBS menumpuk, dan ini sangat merugikan masyarakat," lanjut sanusi.
Karena itu, menurut sanusi, pemerintah sudah seharusnya merencanakan pembangunan pabrik migor di Aceh, bahkan bisa dibahas dan diusulkan segera, jika tidak memungkinkan pada APBA-P 2022 ini, bisa diusulkan pada APBA tahun 2023 mendatang.
"Kita berharap kehadiran pabrik migor di Aceh dapat dibahas dan direncanakan segera, selagi masih ada dana otsus, mudah mudahan pemerintah kita benar benar mencari solusi jangka panjang, jangan hanya bereaksi saat ada masalah saja tanpa melakukan antisipasi dan upaya mewujudkan aceh mandiri," harap mantan Ketua DPM USK ini.
Kehadiran pabrik migor di Aceh diyakini tidak akan kekurangan CPO atau bahan baku, Mengingat Aceh merupakan 10 provinsi yang menghasilkan CPO terbesar di Indonesia.
"CPO Aceh berlimpah, insya Allah cukup untuk memenuhi kebutuhan lokal Aceh, bahkan bisa dikirim keluar Aceh, semoga langkah langkah menuju Aceh Mandiri benar benar menjadi bagian dari pembahasan dan program utama pemerintah Aceh," tutup sanusi. []