Sate Matang Diharapkan jadi Salah Satu Ikon Kuliner Aceh
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Bireun - Festival Sate Matang yang digelar perdana di Bireuen menarik antusias warga, sebanyak 17 kecamatan yang ada di daerah setempat ikut meramaikan agenda calendar of event Aceh 2019 ini.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang diwakili Kepala Bidang Sejarah dan Nilai Budaya dalam sambutannya mengatakan, kegiatan festival ini diharapkan jadi awal untuk menunjukkan eksistensi kuliner Aceh khusususnya sate."Aceh terkenal dengan kuliner, namun Sate Matang yang sudah dikenal banyak orang ini belum terangkat eksistensinya, maka dari itu kita harapkan kegiatan ini mampu mendorong lahirnya ikon kuliner baru untuk Aceh lewat sate," ujarnya, Sabtu (30/3/2019).
Wakil Bupati Bireuen Muzakkar A Gani yang juga hadir dalam festival ini juga menyebutkan, potensi Bireuen dari sisi kuliner sangat banyak dan tentunya Sate Matang kedepan bisa menjadi ikon Bireuen serta Aceh pada umumnya."Kenapa harus Sate Matang? Karena kita tahu nama Sate Matang ini sudah lama ada dan kini ada dimana-mana, walaupun sekarang namanya Sate Tubaka, Sate Apaleh, Sate Tumin, dan lainnya, namun sejak dulu nama Sate Matang telah melekat di masyarakat Aceh khususnya," katanya disela-sela bertemu awak media.
Festival Sate Matang yang berlangsung di Lapangan Galacticos Cot Gapu, Bireuen tersebut sejak pagi tadi terlihat ramai walaupun kondisi cuaca terik menyelimuti seantero Kota Juang, namun kehadiran warga terlihat begitu antusias terlebih lagi disediakan nasi dan sate matang gratis untuk 1000 pengunjung pertama.Agenda festival ini berlangsung hingga Minggu (31/3/2019) dan terbuka untuk umum, selain ada sate aneka kuliner dan jajanan khas Bireuen juga tersedia di Festival Sate Matang, jadi jangan lupa untuk mampir dan mencicipi. (PD)