Satu Orang Terduga Pelaku Pembubaran Konser Base Jam Diciduk Polisi
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh – Satu orang yang diduga pelaku pemukulan saat pembubaran konser Base Jam dipenutupan Aceh Culinary Festival (ACF) 2019 ditangkap. Tersangka diduga memukul anggota polisi yang melakukan pengamanan.
"Tersangka berinisial MZ (30) , salah seorang anggota yang melakukan pembubaran. Dia diduga melakukan penganiayaan, yaitu melakukan pemukulan anggota yang melaksanakan pengamanan," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Trisno Riyanto saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (9/7/2019).
Polisi saat ini sudah memeriksa dua orang panitia dan korban, terkait kejadian tersebut. Polisi masih mengembangkan kasusnya, termasuk mencari provokator dalam pembubaran konser Base Jam.
Menurut Trisno, selain memukul anggota polisi, sekelompok massa tersebut juga melakukan pengrusakan. Polresta masih menyelidiki identitas pelaku perusak alat-alat di lokasi tersebut.
"Untuk pengrusakan masih kita dalami," jelas Trisno.
Trisno menyebut, penampilan Base Jam di Taman Ratu Safiatuddin sudah mendapatkan izin termasuk rekomendasi dari Walikota dan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU). Ketika konser berlangsung, penonton laki-laki dan perempuan juga dipisah.
"Pakaiannya juga sudah jelas. Tapi kok seperti itulah makanya mungkin inilah yang tidak tepat menurut saya," ungkapnya.
Konser Base Jam pada malam penutupan Aceh Culinary Festival (ACF) 2019 di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh dibubarkan sekelompok massa, Minggu (7/7) malam. Base Jam menghentikan penampilannya pada lagu ketiga.
Salah satu pemicu protes berawal dari desain poster konser yaitu foto Masjid Raya Baiturrahman berada di bawah personel grup band. Dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, tim Aswaja dalam pertemuan itu meminta Base Jam tidak tampil dengan iringan musik pada malam penutupan ACF. Namun hanya meng-endorse dan mempromosikan kuliner Aceh di tingkat nasional dan mancanegara. (imd/detik)