Beranda / Berita / Aceh / Satu Sekolah di Lhokseumawe Tidak Daftar PDSS, Puluhan Siswa Gagal Ikut SNPB

Satu Sekolah di Lhokseumawe Tidak Daftar PDSS, Puluhan Siswa Gagal Ikut SNPB

Rabu, 05 Februari 2025 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Gita

Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/tiero


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - SMK Negeri 1 Lhokseumawe menjadi sorotan setelah tidak mendaftarkan siswanya ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), yang berakibat pada kegagalan puluhan siswa untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNPB) dalam rangka masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia.

Kelalaian ini menyebabkan para siswa yang berencana melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri terhambat, dan hingga kini belum ada solusi yang jelas dari pihak sekolah maupun instansi terkait.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe, Supriadi, mengonfirmasi informasi tersebut. Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah menggelar rapat dengan kepala sekolah dan operator SMK Negeri 1 Lhokseumawe untuk mencari solusi. Bahkan, mereka telah berkomunikasi dengan anggota DPR RI Komisi X untuk meminta dukungan agar panitia pusat membuka kembali pengisian PDSS.

“Kami telah menempuh jalur formal sejak kemarin. Kami meminta agar Kementerian Pendidikan dan panitia pusat SNPB membuka kesempatan satu hari lagi untuk pengisian PDSS. Namun, hingga saat ini kami belum menerima jawaban,” ujar Supriadi.

Meski begitu, pihaknya masih menunggu langkah lebih lanjut dari pemerintah pusat agar para siswa dapat tetap melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri.

“Kami berharap ada solusi, sangat disayangkan jika anak-anak kami gagal mendaftar SNPB hanya karena kelalaian ini,” tambahnya.

Namun, dalam siaran pers resmi panitia pusat SNPB, disebutkan bahwa pengisian PDSS telah ditutup pada 31 Januari 2025, dan tidak ada perpanjangan waktu yang akan diberikan.

Untuk diketahui, PDSS adalah sistem yang digunakan untuk menginput data siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri. Tugas ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak sekolah.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI