SEA Save Education: Temuan di Lapangan, Pendidikan Inklusif Belum Maksimal
Font: Ukuran: - +
Reporter : Auliana Rizki
Community Organizer Sea dan Founder Save Education, Aisa. [Foto: Dialeksis.com/Auliana Rizki]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - SEA Save Education menggelar Festival I’m in Aceh, Seminar dan Workshop Internasional dengan mengusung tema “Creating Inclusive Environment in School” bertempat di Hotel Grand Aceh Syariah, Kamis (2/12/2021).
Sea Save Education bekerja sama dengan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (P4TK TK dan PLB) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kegiatan ini turut mengundang beberapa narasumber diantaranya, Prof. David Evan dari Universty of Sydney, Istiarsyah Tenaga Ahli Dinas Pendidikan Aceh, Dr. Dadang Garnida Widyaiswara P4TK TK dan PLB, serta beberapa narasumber lainnya.
Community Organizer Sea dan Founder Save Education, Aisa mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan inklusif di seluruh Aceh. Berdasarkan temuan dari fakta-fakta di lapangan oleh tim, Sea berinisiatif untuk mengadakan kegiatan tersebut.
“Kami menemukan bahwa pendidikan inklusif itu sudah diatur oleh kebijakan pemerintah, tetapi belum maksimal implementasinya di lapangan,” ucapnya saat diwawancarai Dialeksis.com, Kamis (2/12/2021) seusai acara.
Aisa berharap dengan adanya kegiatan ini, Sea Save Education dapat berusaha bersama pemerintah, sekolah, lembaga masyarakat, dan orang tua, sehingga semua bersinergi dalam pendidikan inklusif dan dapat bekerja sama serta paham tentang pendidikan inklusif tersebut.
“Saya berharap pola pikir semua stakeholder pendidikan tidak lagi membedakan anak-anak didik, baik anak normal maupun disabilitas. Agar anak-anak disabilitas ini tidak lagi didiskriminasikan, dan stakeholder pendidikan paham bagaimana memperlakukan mereka,” pungkasnya. [AU]