Sejarah Mencatat, Insan Media Punya Peran Penting Melawan Kolonialisme
Font: Ukuran: - +
Kadis Kominsa Aceh, Marwan Nusuf saat menyampaikan sambutan Gubernur Aceh pada acara pelantikan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh dan Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Aceh dan Dewan Kehormatan PWI Aceh periode 2021-2026, di Aula DPRK Sabang, Senin (6/12/2021). [Foto: Humas Aceh]
DIALEKSIS.COM | Sabang - Perjalanan sejarah perjuangan bangsa mencatat bahwa di masa kolonialisme, insan media memiliki peran penting dalam membangkitkan kesadaran berbangsa dan menjaga agar perlawanan terhadap kolonialisme tetap membara, di sanubari segenap anak bangsa.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Persandian Aceh Marwan Nusuf, saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Aceh, pada acara pelantikan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh dan Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Aceh dan Dewan Kehormatan Peopinsi (DKP) PWI Aceh periode 2021-2026, di Aula Dewan Perwakilan Rakyat Kota Sabang, Senin (6/12/2021).
“Jejak langkah wartawan dalam kancah perjuangan bangsa, terbukti solid dan nyata. Sejarah juga mencatat, tak jarang wartawan bekerja dengan dua peran. Pertama, sebagai aktivis pers dengan tugas pemberitaan dan penerangan guna membangkitkan kesadaran berbangsa. Yang kedua, sebagai aktivis politik, yang terlibat secara langsung dalam kegiatan mengelola perlawanan terhadap kolonialisme,” ujar Marwan.
Di masa awal terbentuk, sambung Marwan, PWI merupakan sebuah wadah persatuan para wartawan Indonesia dalam tekad patriotik membela kedaulatan negara Republik Indonesia.
“Kehadiran rekan-rekan wartawan bukan hanya menghadirkan berita hangat untuk menemani kopi pagi seperti tradisi di masa lalu. Kiranya, semangat patriotik itulah yang telah terus terpatri dan menghidupkan PWI hingga mencapai usia matang seperti sekarang ini,” kata Marwan.
Kadis Kominsa Aceh itu menambahkan, untuk menumbuhkan semangat patriotik dan meningkatkan kapasitas intelektual para anggota, PWI selalu menggelar berbagai kegiatan, seperti lokakarya. Dan, kini karena menyesuaikan dengan situasi pandemi, kegiatan tersebut berubah dalam bentuk webinar.
“Jika selama ini kita akrab dengan berbagai kegiatan webinar yang digelar PWI, di masa lalu kita kerap mendengar PWI melakukan Lokakarya untuk penyegaran dan mengasah intelektual para anggota, yang menghasilkan berbagai pedoman penulisan berita di bidang tertentu. Misalnya, di Bidang Hukum, Bidang Politik dan lainnya, kini kegiatan beralih dalam bentuk webinar atau zoom meeting,” imbuh Marwan.
Karena itu, sambung Marwan, Pemerintah Aceh optimis, di tengah membanjirnya informasi dan kemudahan setiap orang memproduksi berita dan informasi, PWI akan berdiri di garda terdepan untuk menjaga setiap berita yang dipublikasi dengan fakta dan informasi sahih, yang sampai ke para pembaca, pemirsa dan pendengarnya.
Dalam sambutannya, Marwan juga menyampaikan selamat kepada Ketua PWI Aceh yang baru terpilih dan dikukuhkan hari ini. Sebagaimana diketahui bersama, pada pelaksanaan Konferensi PWI Aceh ke-12, pada 19 - 21 November lalu. PWI Aceh telah memiliki pengurus baru.
“Kami sampaikan selamat kepada Saudara M Nasir Nurdin selaku Ketua terpilih dan seluruh jajaran pengurus yang segera melaksanakan tugas sesuai mandat organisasi. Kepada Saudara Tarmilin Usman selaku ketua dua periode dan seluruh jajaran pengurus PWI Aceh sebelumnya, kita sampaikan penghormatan dan terima kasih atas dedikasi yang telah diberikan selama ini,” kata Marwan.
Dalam kesempatan tersebut, Marwan juga menyampaikan apresiasi Pemerintah Aceh kepada Tim Formatur, yang telah bekerja keras dalam menyusun kepengurusan PWI Aceh yang baru.
Marwan menambahkan, PWI Aceh dan semua anggota yang tersebar di seluruh Aceh, telah turut membantu mengawal proses demokrasi dan pelaksanaan pembangunan serta tak henti mengedukasi publik Aceh.
“Sebagai organisasi profesi wartawan tertua, PWI menyertai rakyat sejak masa awal kemerdekaan. Artinya, hingga saat ini, PWI telah 74 tahun mengisi ruang edukasi publik dengan segala dinamikanya. Sebuah usia matang, di mana selayaknyalah prestasi dan kebijaksanaan sudah menjadi ciri khas di setiap era hingga kini,” kata Marwan.
Juga diharapkan agar PWI senantiasa menjadi mitra strategis Pemerintah Aceh I semua lini, serta semua perusahaan pers tempat para anggota PWI bernaung akan terus maju dan berkembang secara baik sehingga mampu menjawab tantangan pelik di era disrupsi sekarang ini.
Sementara itu, Ketua PWI Aceh M Nasir Nurdin, dalam sambutannya menjelaskan, bahwa kepengurusan PWI diisi oleh wartawan-wartawan muda yang masih enerjik dan segar, untuk mendukung kerja-kerja PWI di masa mendatang.
“Sebahagian pengurus PWI Aceh adalah wajah-wajah muda yang segar dan penuh semangat. Sedangkan para senior kami tempatkan pada tempat khusus, sebagai lentera bagi kami membangun organisasi PWI menjadi lebih baik di masa mendatang,” ujar Nasir.
Pelantikan Ketua PWI Aceh dilakukan langsung oleh Ketua PWI Pusat Atal S Depari, yang hadir langsung ke Aceh bersama istri yang juga menjabat sebagai ketua IKWI Pusat Indah Kirana Atal S Depari. [ARF/HA]