Sekda Aceh Pantau Langsung Aksi Donor Darah ASN Pemerintah Aceh
Font: Ukuran: - +
Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah. M. Kes meninjau tindak lanjut Donor Darah ASN dan Pegawai Kontrak di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aceh, Kamis (09/07/2020). [Foto: Humas Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah M. Kes memantau langsung aksi Donor Darah Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Aceh, Kamis (9/7/2020). Aksi yang diprakarsai oleh Plt Gubernur Aceh tersebut sudah berlangsung sejak akhir bulan Mei lalu dan akan terus berlanjut hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Berdasarkan kalender donor darah ASN, hari ini ada 3 Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) yang melangsungkan aksi donor darah. Yakni Dinas Pangan Aceh, Dinas Koperasi dan UKM Aceh, dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh.
"Ini adalah gerakan yang mulia, sama halnya dengan kita menyerukan shalat kepada orang," kata Taqwallah saat mengunjungi posko pengambilan darah milik PMI di salah satu Dinas.
Ia berharap, aksi tersebut dapat terus berlangsung, sehingga kebutuhan darah dari 2 persen jumlah penduduk pertahunnya dapat terpenuhi.
Sekda juga meminta agar seluruh Kepala SKPA supaya dapat memotivasi seluruh ASN di bawah instansinya untuk melakukan aksi donor darah tersebut secara rutin untuk memenuhi kebutuhan darah di PMI Kota Banda Aceh.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto merangkum hingga hari ini (9/7/2020) tercatat sudah 2.067 kantong darah yang sudah berhasil di donorkan untuk PMI Kota Banda Aceh setelah sebelumnya capai 2.012 kantong darah yang artinya hari ini bertambah 55 kantong darah.
"Alhamdulillah, hari ini aksi donor darah ASN Pemerintah Aceh bertambah lagi. Ini adalah bentuk pengabdian kami kepada masyarakat Aceh, semoga ini akan menjadi amal jariyah kelak. Terimakasih juga kepada teman-teman ASN yang sudah ikut serta menyukseskan aksi ini," ujar Iswanto.
Iswanto berharap, gerakan ini akan menginspirasi masyarakat Aceh untuk ikut serta mendonorkan darahnya secara sukarela, sehingga kelangkaan darah dapat teratasi dan masyarakat yang membutuhkan darah bisa memperolehnya dengan mudah.
Ia juga menuturkan, aksi tersebut akan terus berlanjut untuk mencukupi kebutuhan darah yang cukup tinggi dan mengingat pusat pengobatan Aceh berada di Kota Banda Aceh. (H)