Sempat Terisolasi Akibat Banjir Bandang, Akses Jalan di Aceh Tenggara Mulai Terbuka
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara melaporkan jalanan yang terisolasi akibat banjir bandang mulai terbuka.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Tenggara Nazmi Desky mengatakan terdapat kerusakan akses jalan nasional yang menghubungkan Aceh Tenggara dengan Medan, kemudian Aceh Tenggara ke Blangkejeren.
Penyebab terganggunya akses jalan tersebut akibat lumpur dan material kayu yang terbawa banjir bandang.
"Memang sempat terhambat hampir putus sekitar 24 jam. Tapi dengan kerja sama, juga termasuk dengan teman-teman dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional wilayah Aceh dan juga PPS, jalan nasional dilalui semua sudah terbuka," ujar Nazmi, Rabu (15/11/2023).
Namun, Nazmi mengatakan ada satu jembatan penghubung antarkecamatan yang menghubungkan Kecamatan Babussalam dan Kecamatan Lawe Alas roboh. Jembatan tersebut hingga kini belum dapat terlewati.
Sehingga pemerintah daerah setempat membuat jalur alternatif melalui Jembatan Silayar dengan jarak tempuh sekitar 20-25 kilometer.
"Kami menghimbau masyarakat untuk bersabar dan menggunakan jembatan alternatif tersebut untuk menuju ke kota Kutacane," ujar dia.
Kabupaten Aceh Tenggara telah menetapkan status tanggap darurat banjir bandang sejak Senin, 13 November 2023. Koordinasi telah dilakukan baik pemerintah provinsi, pemerintah pusat, dan Kementerian PUPR untuk membuat jembatan penghubung sementara.
Selain itu, pemerintah provinsi juga berkoordinasi dengan pemerintah pusat baik melalui BNPB dan Kemensos untuk memberikan bantuan masa panik yakni berupa kebutuhan pokok masyarakat.
Dua alat berat telah diturunkan untuk membersihkan jalanan dan jembatan yang penuh lumpur dan kayu-kayu yang terbawa banjir. Sejumlah sungai yang jebol telah ditanggul kembali, agar debit air tidak sampai menuju pemukiman.