Beranda / Berita / Aceh / Seniman Aceh: Pemimpin Masa Depan Harus Fokus pada Ekonomi Kreatif

Seniman Aceh: Pemimpin Masa Depan Harus Fokus pada Ekonomi Kreatif

Sabtu, 10 Agustus 2024 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Dr. Teuku Afifuddin M.Sn, seniman sekaligus dosen ISBI Aceh. Foto: Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pertemuan tak terduga dengan Dr. Teuku Afifuddin M.Sn, seniman sekaligus dosen ISBI Aceh, di toko buku Periplus dan The Merchant, Bandara Soekarno-Hatta, membuka diskusi menarik tentang masa depan Aceh. Sosoknya yang khusyuk membaca buku mengingatkan kita akan pentingnya literasi dalam pengembangan diri dan masyarakat.

Dr. Afifuddin menekankan bahwa peluang kerja masa depan akan berbasis kreativitas, terutama di bidang seni dan budaya. 

"Pemimpin Aceh ke depan harus mampu berpikir ke arah ini. Dengan begitu, masyarakat Aceh tidak hanya sibuk membahas politik di kedai kopi," ujarnya Ketua Dewan Kesenian Aceh (DKA) Provinsi Aceh kepada Dialeksis.com (10/08/2024).

Menurut beliau, jika kreativitas semakin tinggi dengan memberdayakan dunia seni dan budaya, hal ini akan berdampak positif pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh. 

"Jangan membayangkan Aceh yang sangat konservatif, tapi bayangkan Aceh yang sangat digital, menghasilkan karya dan produk nyata yang mendatangkan pendapatan," tambahnya.

Dr. Afifuddin menekankan pentingnya optimalisasi dunia digital dalam pengembangan seni dan budaya Aceh. Ia berharap pemimpin hasil Pilkada 2024 mampu mengembangkan hal ini untuk memajukan sektor kreatif di Aceh.

Dalam konteks Pilkada 2024, Dr. Afifuddin menyarankan agar masyarakat Aceh mengukur calon pemimpin dari visi dan misi mereka. 

"Lihatlah apakah mereka berorientasi pada kemajuan dunia seni dan budaya berbasis kekinian," sarannya. 

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya komitmen pemimpin terpilih dalam merealisasikan kebijakan dan regulasi yang mendukung kreativitas seni dan budaya di Aceh.

"Pemimpin Aceh ke depan harus fokus pada pembukaan lapangan kerja di sektor kreatif dan perlindungan hak-hak seniman dan budayawan," tutup Dr. Afifuddin, menegaskan pentingnya peran pemimpin dalam memajukan sektor kreatif Aceh.

Pertemuan singkat namun bermakna ini menjadi pengingat akan potensi besar Aceh di bidang seni dan budaya, serta pentingnya kepemimpinan yang visioner dalam memajukan sektor ini demi kesejahteraan masyarakat Aceh. (*)

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda