Sepeda Rotan Buatan Aceh Tembus Pasar Eropa: Ekspor Perdana ke Perancis
Font: Ukuran: - +
Reporter : Sahlan
Zainal Bakri sedang menaiki sepeda buatannya berbahan rotan di depan bengkelnya di Ilie, Ulee Kareng, sabtu (4/11/2023). [Dok. Dialeksis.com / Muhammad Sahlan]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Merasa bosan bertahun-tahun membuat perabotan rotan, Zainal seorang pengrajin rotan asal Gampong Ilie Ulee Kareng nekad membuat sepeda dari rotan.
Seperti ditemui Dialeksis.com di bengkelnya pada sabtu, (4/11/2023), Zainal mendemonstrasikan sepeda hasil karyanya yang akan closing ke Paris. Ia mengaku sangat bangga rotan hasil alam Aceh bisa menembus pasar Eropa.
Kepada awak media, ia menuturkan akan closing 15 unit sepeda ke Paris pada senin, (6/11/2023) ke Surabaya. Dari Surabaya, barangnya akan dikirim langsung lembaga Yaboumba, sebuah NGO yang bergerak di bidang konservasi satwa di kota Paris. Satu diantaranya telah bertuliskan nama di bagian badan sepeda, Dr. Norin Chai selaku direktur Yaboumba yang sekaligus penggemar berat produk hasil alam.
"Jadi sekarang saya cuman ada waktu besok untuk packing-packing, karna senin sudah closing" katanya.
Menariknya, ia terinspirasi menamakan sepeda buatannya dengan nama ZENBAK, nama tersebut merupakan singkatan dari namanya, Zainal Bakri yang oleh teman sebanya kerap memanggilnya dengan Zenbak saja.
Zainal sudah mulai berinovasi dengan Zenbak mulai tahun 2017 sejak ia terlibat aktif di Pusat Inovasi Rotan Nasional di Palu. Pada masa itu, ia sudah beberapa kali mendesain prototipe sepeda berbahan rotan dan semua prototipenya laris terjual.
Dalam kesempatan pers tersebut, Zainal menuturkan bahwa 15 unit sepeda yang diekspor ini ia kerjakan hanya dalam dua bulan dan hanya dibantu oleh 5 tukang lain dalam pengerjaanya. Zainal juga menambahkan bahwa ia akan mendonasikan profit yang ia dapat dari ekspor ini ke program-program konservasi satwa.
"Ini kan hasil alam, jadi harus ada dampak keuntungannya juga ke alam," pungkasnya.