Sering Juara Lomba, Ini Tips Menulis dari Ghazi Al Ghifari Agar Produktif di Tengah Pandemi
Font: Ukuran: - +
Reporter : Roni
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Masa pandemi Covid-19 adalah kesempatan menuangkan banyak karya, terutama bagi para milenial melalui aktivitas menulis. Hal ini dikarenakan diberlakukannya work from home (WFH) dan pembatasan protokol kesehatan di luar rumah oleh pemerintah.
Salah seorang penulis milenial yang menjuarai 3 kali berturut-turut kompetisi di fakultasnya (2016-2018), juga menjuarai kompetisi menulis di ISC Al-Fatih tahun 2017 dan menjuarai lomba menulis yang diselenggarakan oleh salah satu media massa di Pidie Jaya itu, berbagi tips tentang menulis.
Dia adalah Ghazi Al Ghifari, mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry ini sedang menyiapkan penerbitan novelnya dan aktif menulis di blog maupun Wattpad.
Tips menulis menurut Gazhi, pertama, menang itu bukanlah target yang utama dalam sebuah kompetisi menulis, melainkan tujuan produktivitas dan ketenangan bagi dirinya sendiri.
"Masing-masing kita punya masalah pribadi, kita mungkin tidak percaya diri kalau bicara langsung sama orang lain, kenapa nggak kita tulis saja, itu feel-nya lebih dapat dan untuk saya pribadi, aktivitas menulis bisa menenangkan saya," ungkap Ghazi saat dihubungi Dialeksis.com, Minggu (22/11/2020).
Ghazi saat menerima penghargaan Juara I Menulis yang diselenggerakan ISC Al-Fatih.Ia melanjutkan, berasal dari latar belakang keluarga yang broken home membuatnya terpacuh menuangkan segala yang dirasakannya dalam bentuk tulisan.
"Saya menulis esai, cerpen dan sekarang alhamdulillah sedang persiapan novel. Kadang kalau bukan kisah saya pribadi, pengalaman teman-teman yang curhat ke saya juga bisa jadi inspirasi dalam menulis," ungkap Gazhi.
Tips kedua, menurutnya yaitu, kalau punya keinganan untuk menulis, maka menulislah. Jangan takut dikatai jelek atau belum sempurna tulisannya di mata orang-orang.
"Buat teman-teman di luar sana yang punya keinginan menulis, saran saya jangan ditahan-tahan. Kalau memang punya keinginan, tulis saja. Jangan takut berbagi tulisan kita dengan orang lain," jelas Gazhi.
"Mungkin dengan dibaca orang lain bisa membantu memperbaiki tulisan kita melalui saran dan masukan yang mereka berikan, baik itu dari segi bahasa maupun gaya penulisan, agar lebih mengena dan lebih baik ke depan," tambahnya.
Pria yang mengaku fans berat Tere Liye itu berujar, kalau soal perjuangan dalam menulis, selagi jadi hobi maka dalam aktivitas menulis itu tidak ada yang namanya ribet.
"Jujur, saya ikut event lomba menulis di ISC Al-Fatih itu, deadline-nya jam 2 siang, dan saya baru mulai menulis jam 12 siang, alhamdulilah bisa menang, karena feel dan mood-nya lagi pas mungkin ya," ungkap Ghazi dengan nada canda.
"Artinya, kalau saya bisa menulis dalam 2 jam dan bisa jadi juara, kenapa teman-teman lain tidak bisa, pasti bisa. Dan kunci menulis itu yang paling penting, kalau lagi dapat mood-nya, tulis saja terus, jangan ditahan-tahan. Insya Allah siapa tahu jadi karya besar nantinya," tutup Ghazi.