DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam beberapa bulan ke depan Aceh akan dihadapkan pada pancaroba dan la lina yang berefek pada angin kencang dan hujan deras, serta berpotensi banjir dan tanah longsor seperti pengalaman sebelumnya.

Menghadapi peralihan musim ini, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ir Sunawardi M.Si mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di kabupaten/kota untuk kesiapsiagaan menghadapi bencana.

"Sudah diinformasikan lewat surat ke kabupaten/kota terhadap kesiagaan itu. Bahkan ada beberapa kabupaten/kota yang sudah siaga bersama stakeholder di daerah," jelas Sunawardi saat dihubungi Dialeksis.com, Kamis (22/10/2020).

"Kemudian kita juga terus membuat rencana kontijensi (sistem kesiapsiagaan) untuk tanah longsor," tambahnya.

Ia berujar, tanah longsor ini lebih banyak terjadi di dataran tinggi seperti Gayo sampai Aceh Tenggara dan Simeulue. Dan kalau bencana banjir, lebih masif terjadi di Aceh Selatan, Subulussalam dan Aceh Utara.

"Dari segi pembiayaan infrastruktur, penanganan itu sudah disediakan bersumber dari BNPB, dana rehab rekon banyak diarahkan untuk perbaikan-perbaikan tanggul, jalan dan sebagainya itu," jelas Sunawardi.

"Penguatan peralatan untuk kesiapsiagaan bencana di kabupaten/kota terus kita bantu. Provinsi melalui BPBA kita terus support BPBD di kabupaten/kota," pungkasnya.