Sikapi Keadaan Politik Nasional, Nova: Perbanyak Narasi Damai
Font: Ukuran: - +
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah (Foto: Waspada)
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Masyarakat Aceh dihimbau untuk menjadi inspirator, motivator sekaligus mediator yang dapat memutus mata rantai kekerasan dalam semua aksi yang sedang terjadi paska pengumuman hasil pemilu 2019.
"Perbanyaklah narasi damai, sebab jejak Aceh sebagai pihak yang mencintai perdamaian masih dan akan terus melekat, dan bahkan sudah menjadi identitas di mata dunia," kata Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Kamis (23/5).
Himbauan itu disampaikan Nova sehubungan masih memanasnya situasi dan kondisi unjuk rasa di Jakarta, termasuk di beberapa daerah terkait hasil pemilu 2019.Nova mengingatkan, Aceh dengan pengalaman panjang hidup pahit di masa konflik dapat berbagi renungan kepada semua pihak. Dengan begitu dapat sesegera mungkin mengakhiri segala bentuk tindakan anarkis, termasuk mencegah konflik yang berulang, dan berkepanjangan.
"Tokoh-tokoh Aceh juga bisa mendorong tokoh nasional agar segera bertemu, berdialog, dan mendinginkan keadaan. Saya kira, rasa cinta kepada tanah air dan rasa sayang kepada rakyat, dapat menjadi pintu masuk pertemuan para tokoh nasional, jika diminta dan dipercaya, kita Aceh siap memfasilitasi pertemuan para tokoh nasional di Aceh," tambahnya.Disebutkan, pada masa merintis jalan damai dulu, kedua pihak yang bertikai justru dapat mencapai lebih banyak kemajuan dalam menghadirkan kesepahaman ketika yang mereka bicarakan adalah hal-hal yang sifatnya humanis.
"Kita lepas dulu soalan politik, duduk, bertemu, dan bicara dari hati ke hati," tutupnya.Untuk diketahui, Pemerintah Aceh meraih penghargaan dari Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai salah satu provinsi terbaik penanganan konflik sosial tahun ini.
Penghargaan diserahkan Menteri Koordinator Bidang Polhukam, H Wiranto didampingi Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo kepada Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dalam Rakornas Tim Terpadu Penanganan Konflik Tahun 2019 di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Kamis (16/5/2019). (REL)