Simak! Ini Potensi Dunia Kerja Tahun 2021
Font: Ukuran: - +
Reporter : Alfi Nora
Kepala UPT Career Development Centre (CDC), Dr Riha Dedi Priantana [IST]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Masa yang akan datang potensi kerja yang paling menonjol diantaranya bidang IT, keuangan dan kuliner. Bisnis kuliner saat ini sudah mulai bangkit meski tetap dengan protokol kesehatan.
Kemudian bidang marketing, dalam hal kemampuan mendesain, mengisi konten-konten kreatif ini juga sangat dituntut di era 4.0. Saat ini sudah terjadinya pola perubahan peminat menonton TV sudah agak berkurang, sekarang orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menonton Youtube di kanal media-media.
Oleh sebab itu, kebutuhan akan kemampuan desain yang kreatif, inovatif, editor sangat dibutuhkan.
Begitulah yang disampaikan Kepala UPT Career Development Centre (CDC), Dr Riha Dedi Priantana, saat dihubungi Dialeksis.com, Kamis (31/12/2020).
Persaingan dalam dunia kerja terus terjadi sepanjang waktu. Terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19, telah merubah semua tatanan perekonomian, bisnis dan pemerintahan, itu akan menjadi kunci awal untuk menetukan skill apa yang dibutuhkan serta karakteristik tuntutan kerja.
Saat ini, dunia kerja sedang terjadi ketidakpastian, penuh dengan tekanan, hal itu yang memaksa para pencari kerja atau fresh graduate untuk membekali diri dengan lingkungan seperti itu. Kemudian juga lingkungan bisnis yang belum sepenuhnya pulih.
Menurutnya, lima sampai tujuh tahun kedepan lingkungan bisnis baru bisa stabil kembali karena untuk masa waktu tiga dan empat tahun kedepan ini masih dalam kondisi pemulihan.
“ Artinya seperti orang lagi sakit kemudian recovery baru bisa melakukan aktivitas kembali yang mungkin membutuhkan waktu yang Panjang,” ujarnya.
Skill yang harus dimiliki para pencari kerja, terlebih menghadapi tahun 2021 yang masih dalam kondisi pandemi ini, yang paling penting adalah menguasai manajemen waktu.
“Karena selama ini kita lihat dengan adanya konsep webinar dengan Zoom atau aplikasi apapun, kita dituntut dalam waktu yang bersamaan harus melakukan atau mengikuti kegiatan yang serupa melalui webinar juga,” sebutnya.
Hal itu menuntut semua para pencari kerja untuk mampu menjadi seorang multitasking, yakni keterampilan dalam mengerjakan beberapa aktivitas atau pekerjaan sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Oleh karena itu kemampuan mengatur waktu sangat penting.
Kedua lanjutnya, kemampuan digital mau tidak mau kemampuan seseorang berinteraksi dengan IT itu menjadi kunci keberhasilan, para pencari kerja harus bisa mempersiapkan dan harus akrab dengan konten-konten IT yang ada saat ini.
“ Baik bersifat aplikasi maupun bersifat dalam pencarian pekerjaan, jadi kemampuan digital ini diikuti oleh kemampuan memanage diri,” ucapnya.
Terakhir, poin terpenting adalah kemampuan untuk membaca data, yakni big data. Kemampuan ini tidak mesti harus terisosiasi dengan alat-alat yang canggih, dengan metode riset yang canggih tetapi cukup adanya intuisi riset, misal, dengan kondisi saat ini kira-kira aplikasi apa yang dibutuhkan masyarakat.
Kemudian tawaran-tawaran yang bisa diberikan juga merupakan kemampuan yang sangat penting, seperti membaca data, membaca fonomena dengan diikuti fakta-fakta menjadi keunggulan yang sangat dibutuhkan oleh publik.
“ Tidak hanya oleh alumni yang basis dasarnya bidang bisnis, statistik, Mipa tetapi ini menjadi sebuah kebutuhan bersama,” ucapnya.
“ Besar harapan saya, kondisi pandemi ini segera teratasi, namun saya memprediksi meskipun Covid ini selesai atau menurun di seluruh dunia tetapi kondisi kerja itu hampir sama dengan kondisi Covid,” jelasnya.
“ Karena hanya pekerjaan tertentu saja yang masih dibutuhkan untuk hadir dalam sebuah ruang yang konvensional namun pekerjaan-pekerjaan yang lain itu hanya dilakukan di rumah,” tambahnya.
Ia menyarankan, publik harus optimis dengan kondisi yang sangat berat ini pasti akan melahirkan individu-individu yang kreatif, tahan banting dengan segala kondisinya, jadi tetap optimis kemudian berpikirlah untuk terus berkembang.
“ Jangan pernah berhenti belajar, dosenpun sekarang harus belajar dengan IT yang dulu masih bersifat manual tatap muka, sekarang sudah serba daring,” pungkasnya.