SMKN 1 Simpang Mamplam Laksanakan Dinul Islam Selama Bulan Ramadhan
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Kepala SMKN 1 Simpang Mamplam, Drs. Fadhli, M.M. [Foto: For Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Selama bulan Ramadan, SMKN 1 Simpang Mamplam, Bireuen melaksanakan acara Dinul Islam. Kegiatan itu dilaksanakan terhitung 11-23 April 2022, hal tersebut dilaksanakan sesuai dengan surat dari Dinas Pendidikan Aceh.
Kepala SMKN 1 Simpang Mamplam, Drs Fadhli, MM mengatakan, tentu pelaksanaan ini juga dikeluarkan SK Pelaksana bagi guru Agama.
“Jadi guru agamalah yang mengajar siswa/i di Dinul Islam, tentu juga berlaku piket,” ujarnya kepada Dialeksis.com, Kamis (21/4/2022).
Kemudian, Dia menjelaskan, terhitung juga dari tanggal 11-23 April 2022, seluruh guru-guru kecuali guru Dinul Islam, melaksanakan Zikir bersama dengan Sekda Aceh.
“Sementara itu, guru Dinul Islam melaksanakan kegiatan kajian pada kegiatan Dinul Islam, Sholat Tarawih berjamaah, dan disambung sholat Subuh berjamaah,” sebutnya.
SMKN 1 Simpang Mamplam laksanakan kegiatan Dinul Islam pada bulan suci ramadhan. [Foto: For Dialeksis]Lanjutnya, kata Fadhli, juga ada kegiatan pemberian paket makanan untuk buka puasa bersama yang diberikan kepada Dewan guru.
“Selama 11 bulan ini dalam menjalani tugas, pada bulan yang penuh rahmat ini kami juga mengikat hubungan silaturahmi, jadi setiap Jumat sebelum bulan suci ramadhan selalu melaksanakan pengajian bersama dengan Abi Sulaiman. Dan Beliau (Abi Sulaiman) yang mengarahkan kami agar Dinul Islam ini terlaksana dengan baik,” jelasnya.
Zikir bersama dengan Sekda Aceh yang diikuti oleh seluruh Dewan Guru SMKN 1 Simpang Mamplam. [Foto: For Dialeksis]Terhadap pengawasan atau kontrol bagi siswa/i, Fadhli menjelaskan, tentu dilakukan dengan baik. “Dimasa yang serba canggih ini, kita melakukan pengawasan dan kontrol dengan via Internet, jadi setiap hari ada laporan yang diberikan melalui email, Whatsapp, dan sebagainya,” sebutnya.
“Dan tentunya semua terkoordinir dengan baik, walaupun ada satu atau dua yang terlambat kesekolah tentu siswa/i ini tetap hadir ke sekolah. Terlambatnya mereka bukan tanpa sebab yang disengaja, biasa siswa/i ini setelah sholat tarawih ada yang ikut Tadarus, dan dilanjutkan dengan sholat subuh berjamaah, jadi setelah sholat mereka beristirahat, sehingga ada yang terlambat, namun semuanya tetap terkoordinir dengan baik dan siswa/i tetap kesekolah,” jelasnya.
Menurutnya, bulan ramadhan merupakan sebuah tolak ukur keberhasilan terhadap ketaatan dengan Allah SWT. “Puasa juga saat ini sudah tidak lama lagi, mudah-mudahan dengan berlalunya bulan ramadhan ini menambah khasanah kita menjadi lebih baik dan semakin taat kepada Allah SWT,” pungkasnya. [ftr]