Soal Demo: Mahasiswa Harus Cerdas, Jangan Mau Ditunggangi
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Maraknya demo di Banda Aceh selama tiga hari menjadi perhatian serius Rektor Unsyiah, Prof. DR Ir Samsul Rizal M.Eng. Rektor meminta mahasiswa untuk cerdas dan tidak ditunggangi oleh kepentingan.
"Saya berkewajiban mendidik mahasiswa untuk cerdas, bukan mahasiswa yang tidak pandai membaca keadaan. Bukan mahasiswa yang bisa dimanfaatkan pihak lain untuk kepentingannya," sebut Samsul Rizal, Kamis (11/4/2019) menjawab Dialeksis.com, via selular.
"Aceh baru dibalut konflik, mahasiswa itu harus mengetahui dulu seluk beluk apa yang mau mereka demo. Jangan sampai membela kepentingan orang lain kita menjadi korban. Demo sudah anarkis, saya tidak mendidik seperti itu," sebutnya.
"Kalau untuk kepentingan Aceh, kalau untuk kepentingan nasional, saya akan berdiri di depan mahasiswa untuk melakukan protes. Namun kita harus cerdas menyikapi apa yang kita mau demo itu," jelasnya.
Soal demo PT EMM, menurut Rektor, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah di depan mahasiswa Unsyiah sudah menjelaskan, bukan pihaknya yang berwenang untuk membatalkan izin pertambangan itu. Aturan hukumnya jelas.
"Kalau sudah ada ijin ya sudah, aturan hukumnya seperti itu. Tentunya pemerintah yang mengeluarkan ijin sudah melakukan pengkajian. Yang enggak ada ijin akan diperiksa pemerintah. Jadi semuanya ada kepastian hukum, bukan seperti ini caranya," sebut Samsul.
"Demo sudah anarkis, pot dipecah, beton dihancurin, ini kan sudah cara barbar. Saya tidak ijinkan mahasiswa Unsyiah untuk berdemo, karena demonya tidak ada ijin. Saya tidak pernah ajarkan mahasiswa saya seperti ini," jelasnya.
Menurut Rektor Unsyiah ini, protes boleh dilakukan. Kita dialog dulu dengan berbagai pihak membahas persolannya. Kita duduk mencari upaya yang terbaik. Kalau itu untuk kepentingan rakyat, kita harus melakukannya.
"Kalau demo dengan panggilan jiwa, panggilan nurani untuk Aceh untuk kepentingan nasional, saya akan berdiri di garis depan untuk memprotesnya. Kita akan lakukan protes sesuai dengan prinsip dan ketentuan berlaku," sebut Samsul.
"Mahasiswa yang cerdas, mahasiswa yang mengerti, tidak usah ikut orang lain. Kalau mahasiswa lain mau demo itu urusannya. Namun mahasiswa Unsyiah sekali lagi saya tekankan tidak saya ijinkan, karena ijin demo itu tidak ada," katanya.
"Sebagai Rektor saya memiliki tugas untuk mencerdaskan mereka. Mereka yang tidak setuju dialog dulu dengan saya, yang tidak mengerti kita beri penjelasan. Unsyiah punya ahli untuk itu, sehingga tidak ada pihak yang membonceng," jelasnya.
"Saya tahu ini ada boncengan. Ada kepentingan di dalam demo ini. Hai mahasiswa renungkanlah apa sudah dilakukan selama tiga hari ini," pinta Samsul Rizal. (PD)