Sofyan Dawood Tegaskan Komitmen Eks GAM Terhadap Perdamaian Tetap Terjaga
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Aceh - Mantan Juru Bicara Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Sofwan Dawood mengungkapkan perjalanan panjang perdamaian di Aceh. Dalam pernyataannya, Sofyan mengungkapkan bahwa upaya perdamaian sudah dimulai sejak lama, bahkan sejak tahun 2005-2006.
“Eks GAM telah berupaya aktif dalam mengambil bagian dalam politik lokal dengan mencalonkan gubernur, bupati, dan walikota dari perwakilan GAM. Tidak hanya itu, pada tahun 2009, Partai Aceh didirikan sebagai tanda nyata komitmen terhadap perdamaian,” kata Sofyan, dalam acara "Merawat Damai di Aceh Untuk Kemajuan Indonesia" yang diadakan oleh Aceh Resource & Development (ARD), Senin (14/8/2023).
Sofyan mengemukakan bahwa konsep perdamaian Aceh untuk Indonesia dan Indonesia untuk Aceh adalah pengakuan akan Aceh sebagai bagian integral dari Indonesia.
Ia menegaskan bahwa komitmen mereka terhadap perdamaian tetap terjaga, baik secara individu maupun bersama kawan-kawan eks kombatan GAM.
“Kini menjadi provinsi yang sangat aman di Indonesia. Dalam rentang waktu 2007-2012, 11 wilayah kabupaten dan kota di Aceh dipimpin oleh perwakilan eks GAM, yang merupakan bukti partisipasi politik mereka sebagai bagian dari komitmen perdamaian,” ujarnya.
Dalam upaya menjaga dan memperkuat perdamaian, Sofyan mencalonkan diri sebagai calon legislatif DPR RI. Ia menyatakan bahwa tujuan ini adalah untuk berkontribusi pada masa depan dan tidak hanya terpaku pada masa lalu.
“Masih ada tantangan yang harus dihadapi. Meskipun telah berlalu 15 tahun sejak damai dicapai, Aceh masih sering dipersepsikan sebagai daerah bekas konflik dan rawan. Kita menekankan pentingnya mengubah persepsi ini, terutama dari pihak luar, agar Aceh dapat lebih berkembang dalam sektor ekonomi,” pungkasnya. [*]