Sosok Sofhia Annisa, Perempuan Panwaslih Kota Lhokseumawe
Font: Ukuran: - +
Reporter : Rizkita
Sofhia Annisa, M.Pd, Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa, Panwaslih Kota Lhokseumawe. (Foto: Ist)
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Hari-harinya dia lalui berperan sebagai Pengawas Pemilu. Namun dia harus berbagi waktu berperan sebagai seorang istri dan ibu untuk tiga buah hatinya dari pernikahan pada tahun 2013 dengan Aswadi.
Wanita kelahiran Bayu, Lhokseumawe, pada 18 Desember 1986, sebelumnya juga aktivis. Dia pernah menjadi anggota UKM Pers DETaK Unsyiah, ketua Bidang Usaha UKM Pers DETaK Unsyiah. Dia dikenal wanita yang gesit dan energik.
Namanya Sofhia Annisa, M.Pd, masa kecilnya dia habiskan di Lhokseumawe. Mulai Sekolah Dasar Negeri 3 Kandang, Lhokseumawe. Kemudian MTSs Dayah Terpadu Al-muslimun, dilanjutkan MAN Lhokseumawe.
Kemudian dia melanjutkan pendidikannya di FKIP Bahasa Inggris Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Lalu studinya dilanjutkan lagi di Magister Bahasa Inggris Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Sebelum terjun ke dunia politik yaitu pengawas pemilu, karirnya diawali menjadi dosen di kala itu.
Walau dipercayakan sebagai Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Panwaslih Kota Lhokseumawe, Aceh, dia juga mampu membagi waktunya untuk keluarga, sebagai istri dan juga ibu dari anak-anaknya.
Sosok Sofhia merupakan wanita yang lumayan aktif dan sibuk dengan sejumlah kegiatan selama tahapan pemilu 2024. Baginya, menjadi pengawas memiliki tugas lumayan berat di dunia politik. Karena selain dituntut untuk bekerja penuh waktu, integritas juga harus menjaga komitmen selama menjadi pengawas pemilu agar proses demokrasi di Indonesia dapat berjalan dengan baik.
Sofhia bergabung menjadi anggota Bawaslu dari tahun 2017 sampai 2023. Pekerjaan ini tentunya tidak mudah baginya dan membutuhkan dukungan dari sang suami dan orang tua sangat dibutuhkannya.
“Untuk membagi waktu antara urusan rumah tangga dan pekerjaan, tentunya ini menjadi mudah karena ada support dari suami dan orang tua,” kata wanita bertubuh mungil itu saat berbincang-bincang dengan Dialeksis.com, Jumat (10/3/2023) di Lhokseumawe.
Kata dia, selama ini peran ibu sangat besar dalam mendidik generasi bangsa. Semuanya diawali dari ibu, karena ibu adalah perpustakaan pertama bagi anak. Peran ibulah yang melatih dan mendidik anaknya untuk kelak menjadi manusia berguna, bukan untuk dirinya sendiri namun bagi bangsa dan masyarakat.
“Tanpa dukungan ibu dan suami mungkin akan sulit, menjadi pengawas pemilu terkadang juga harus bekerja overtime, dengan kurasan energi dan tenaga. Alhamdulillah menjadi mudah karena mendapat dukungan dari keluarga besar,” katanya.
Apalagi di Hari Perempuan Internasional (Women International Day) pada 8 Maret lalu menjadi kesempatan luar biasa untuk mengingatkan bahwa peringatan perjuangan perempuan sama dengan laki-laki tanpa pandang bulu dan membedakan jenis kelamin.
Karena itu, Sofhia mengajak semua perempuan untuk tangguh dan berani berkarya serta menjadi inspirasi bagi orang-orang sekitar.
Ia berharap perempuan bisa menjadi sumber inspirasi dalam membangun rumah tangga yang harmonis di tengah kesibukan menjalankan multiperan.
“Mari dukung setiap wanita di sekitar kita. Dukung semua yang mereka lakukan karna mereka pantas mendapatkannya,” imbuhnya.
Sofhia menambahkan, keberadaan perempuan dalam mengawasi pemilu yang dilakukan pengawas perempuan dapat menciptakan peluang untuk mempengaruhi proses politik dengan perspektif perempuan.
Artinya ada tugas dan kewajiban terhadap pemenuhan akses informasi dan partisipasi politik kepada perempuan.
“Di Kota Lhokseumawe, pengawas perempuan yang terlibat sebanyak 45,7 persen. Kita harapkan mereka menjadi inspirasi bagi wanita di luar sana dan terus meng-upgrade diri. Apabila tidak meng-upgrade diri maka kita akan tertinggal oleh perubahan zaman,” ujarnya.
Pihaknya senantiasa mendorong dan memberikan motivasi untuk meningkatkan pengawasan partisipatif sebagai stakeholder panwaslih Lhokseumawe. Dia juga mengajak kelompok-kelompok perempuan untuk ikut serta menyukseskan pemilu 2024.
“Dalam waktu dekat, Panwaslih Lhokseumawe akan melakukan penandatanganan MOU dengan Balai Syura Ureung Inong Aceh untuk program pengawasan partisipatif,” katanya.
Wanita tangguh di Aceh terus bermunculan. Tidak ketinggalan juga dalam profesi pengawas Pemilu. Salah satunya Sofhia Annisa.
Kini dia bukan hanya disibukan dengan urusan pemilu, namun juga menjalankan multiperan sebagai wanita, istri dan juga ibu buat anak-anaknya. [Riz]