Minggu, 21 Desember 2025
Beranda / Berita / Aceh / Strategi “Cabai Terbang”, Pemkab Aceh Tengah Serap 492 Ton Panen Petani

Strategi “Cabai Terbang”, Pemkab Aceh Tengah Serap 492 Ton Panen Petani

Minggu, 21 Desember 2025 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Strategi “Cabai Terbang”, Pemkab Aceh Tengah Serap 492 Ton Panen Petani. [Foto: Diskominfo Ateng]


DIALEKSIS.COM | Takengon - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah bergerak cepat menyelamatkan nasib petani cabai di tengah situasi sulit pasca-bencana. Memanfaatkan jalur logistik udara, sebanyak 492 ton cabai merah berhasil dikirim ke luar daerah untuk menjaga kestabilan harga dan menyerap hasil panen raya yang melimpah pada Sabtu (20/12/2025).

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Aceh Tengah, Mustafa Kamal, mengungkapkan bahwa langkah luar biasa ini diambil sebagai solusi konkret karena jalur distribusi darat yang terkendala serta melimpahnya stok akibat panen raya yang bertepatan dengan masa pemulihan bencana.

Strategi "cabai terbang" ini merupakan buah dari upaya diplomasi cepat. Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, secara khusus menyampaikan permohonan kemudahan logistik kepada Presiden RI saat kunjungan kerja ke Dataran Tinggi Gayo beberapa waktu lalu.

"Bapak Presiden menyanggupi permintaan Bupati. Instruksi tersebut langsung ditindaklanjuti dengan kebijakan pemanfaatan ruang kargo pesawat logistik. Saat pesawat kembali setelah mengantar bantuan, ruang kosongnya digunakan untuk mengangkut cabai petani kita," ujar Mustafa Kamal.

Selain lobi ke pusat, Pemkab Aceh Tengah juga menyurati Bank Indonesia untuk mendapatkan subsidi ongkos angkut serta berkoordinasi intensif dengan BNPB guna memastikan rantai distribusi tetap berjalan.

Hingga saat ini, sinergi antara pemerintah, BUMD, dan pihak swasta telah berhasil mengevakuasi total 492 ton cabai. Kontribusi terbesar datang dari Ian Ekspedisi yang mengangkut sebanyak 260 ton, disusul oleh Rumah Tani Nusantara sebanyak 147 ton. Selain itu, kerja sama Kementerian Pertanian dengan Kodim berhasil menyerap 40 ton, BUMD PD Tanoh Gayo sebanyak 35 ton, serta dukungan dari Ferry Irwandi sebesar 10 ton.

Meski angka serapan telah mencapai ratusan ton, Mustafa Kamal mengakui bahwa belum seluruh hasil panen warga terserap secara sempurna. Hal ini disebabkan oleh luasnya lahan yang memasuki masa panen raya secara bersamaan.

"Kami menyadari masih ada warga kita yang kesulitan memasarkan cabenya. Pemerintah terus berupaya mencari jalan keluar agar hasil keringat petani ini tidak terbuang sia-sia," tambahnya.

Sebagai langkah solusi, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah mengimbau para petani yang masih mengalami kendala pemasaran untuk segera menghubungi BUMD PD Tanoh Gayo atau pihak mitra seperti Rumah Tani Nusantara agar segera mendapat penanganan distribusi. [f]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
pema