DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Puluhan mahasiswa dari Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Majid Universitas Syiah Kuala (USK) bersama Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) se-USK turun ke jalan dalam aksi damai menyerukan boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan entitas pendukung agresi Israel terhadap Palestina.
Aksi berlangsung khidmat dan bermakna di lingkungan Kampus USK dan berlanjut di area publik Simpang Galon/Gerbang Kopelma Darussalam, Banda Aceh pada Rabu (30/4/2025).
Aksi ini menjadi bagian dari gerakan solidaritas global untuk mendukung rakyat Palestina yang masih mengalami penindasan dan kekerasan berkepanjangan. Para peserta membawa poster, spanduk, serta menyampaikan orasi, puisi kemanusiaan yang menggugah kesadaran publik.
"Ini bukan sekadar gerakan mahasiswa, ini adalah panggilan nurani. Kami ingin menunjukkan bahwa dari ujung barat Indonesia, suara perlawanan terhadap penjajahan dan ketidakadilan tetap menggema," tegas M. Wudda Fauzan, Ketua Umum KAMMI Aceh besar.
Aksi ini juga disertai dengan edukasi publik mengenai produk-produk yang perlu diboikot karena keterkaitannya dengan dukungan ekonomi terhadap Israel. Selain mengimbau untuk tidak membeli produk tertentu, mahasiswa juga memperkenalkan alternatif produk lokal yang lebih beretika dan memberdayakan ekonomi umat.
Kegiatan berlangsung aman dan tertib, mendapat dukungan dari aparat keamanan kampus dan partisipasi dari berbagai organisasi kemahasiswaan, komunitas pemuda, serta masyarakat umum yang turut menyuarakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
"Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, sudah sepatutnya kita tidak menutup mata. Boikot ini bukan kebencian, melainkan bentuk keberpihakan terhadap hak asasi manusia," tambah Hakan Syukur, Ketua LDK Majid USK.
Aksi ini diharapkan dapat menjadi pemicu gelombang kesadaran nasional untuk lebih peduli terhadap isu global, dan menjadi inspirasi bagi kampus-kampus lain di Indonesia untuk ikut bersuara dan bertindak.[*]