DIALEKSIS.COM | Aceh - Belum adanya jaminan kepastian hukum atas tanah seringkali memicu terjadinya sengketa dan perseteruan atas lahan di berbagai wilayah di Indonesia. Selain di kalangan masyarakat, baik antarkeluarga, tak jarang sengketa lahan juga terjadi antarpemangku kepentingan (pengusaha, BUMN dan pemerintah). Hal itu membuktikan pentingnya sertipikat tanah sebagai tanda bukti hukum atas tanah yang dimiliki.

Lambannya proses pembuatan sertipikat tanah selama ini menjadi pokok perhatian pemerintah. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN telah meluncurkan Program Prioritas Nasional berupa Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Program Nasional PTSL ini pun juga ditindaklanjuti oleh Kantor Pertanahan (Kantah) Aceh Singkil. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu pembuatan peta dasar Pertanahan berupa peta foto udara tegak (Peta Orthophoto) dengan menggunakan pesawat udara nir awak atau drone.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Pertanahan (Kakantah) Aceh Singkil, Muhammad Reza, S.T., M.Si melalui keterangan pers yang diterima Dialeksis.com, Jumat (25/3/2023).

"Pembuatan peta dasar ini, kami menggandeng vendor PT. Geo Explorer Indonesia dari Jakarta," ucap Muhammad Reza. 

Ia memaparkan, Pembuatan Foto Udara Tegak ini merupakan kegiatan pendukung untuk produk Peta Bidang Tanah (PBT) dalam kegiatan PTSL tahun 2023 di Kabupaten Aceh Singkil. 

"Cakupan wilayah pemetaannya atau Area of Interest (AoI) dalam kegiatan ini mencapai 1.934 Hektar yang meliputi desa-desa di Kecamatan Suro Kabupaten Aceh Singkil, yaitu Desa Keras, Ketangkuhan, Bulu Sema dan Lae Bangun," sebutnya.

Alumni Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu juga mengungkapkan, target untuk produk Sertipikat Hak Atas Tanah (SHAT) Kegiatan PTSL 2023 di Kabupaten Aceh Singkil yang termaktub pada DIPA (Daftar Isian Program Anggaran) Kantah Aceh Singkil setelah penyesuaian anggaran sebanyak 2.326 Bidang.

"Jadwal yang telah kami rencanakan bersama vendor dari Jakarta ini, PT. Geo Explorer Indonesia akan melakukan akuisisi data mulai tanggal 24 Maret s/d 28 Maret 2023 dan telah mendapatkan izin terbang dari pihak-pihak yang berkompeten," pungkas Muhammad Reza. [*]