kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Sunda Empire Diduga Bagian Dari Jaringan Organisasi DEC

Sunda Empire Diduga Bagian Dari Jaringan Organisasi DEC

Minggu, 26 Januari 2020 12:09 WIB

Font: Ukuran: - +

Sunda Empire. Foto: N

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Sunda Empire yang saat ini sedang ramai dibicarakan ditengarai merupakan jaringan Development Comitte (DEC) yang pernah eksis di Aceh pada Maret 2015 lalu. 

Hal tersebut disampaikan Kapolres Bener Meriah AKBP Siswoyo Adi Wijaya, SIK melalui Kasat Intelkam Ipda Dedi Parnandi saat dikonfirmasi Dialeksis.com, Minggu, (26/1/2020).

"Berdasarkan informasi yang kami terima, ada warga Kabupaten Bener Meriah yang menghadiri kegiatan Sunda Empire di Lhokseumawe pada Agustus 2020. Kemarin yang bersangkutan kita panggil untuk minta keterangan, dan disebutkan bahwa Sunda Empire ini dulunya adalah DEC, yang dipimpin oleh Prof. Nasri Banks dan berpusat di Bandung," kata Dedi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, sambung dia, aktifitas Sunda Empire ini berkisar pada kegiatan sosial dan kemanusiaan.

"Untuk Bener Meriah, kegiatannya vakum," terang dia.

Selanjutnya, sambung Dedi, dalam kegiatannya mereka menjanjikan sejumlah dana kemanusiaan dari Bank Swiss.

"Mereka mengiming-imingi akan mendapatkan sejumlah dana dari Bank Swiss. Bagi anggota yang bergabung akan dapat dana kemanusiaan dari Bank Swiss," ucap Dedi.

Dalam pemeriksaan itu, Dedi mengaku bingung dengan informasi yang disampaikan oleh Is, pimpinan Sunda Empire di Aceh.

"Bingung kita bang, sebab keterangan yang disampaikan rancu semua. Ceritanya entah kemana-mana. Misalnya, ketika ditanya siapa Nasri Banks, dia jawab Nasri adalah orang Aceh Selatan, sepupu Surya Paloh," jelas Dedi.

Kejanggalan lain, kata Dedi, Is juga menegaskan pada tanggal 15 Agustus 2020 seluruh dunia harus mendaftar ulang.

"Jika tidak mendaftar, negara tersebut akan dihapus dari peta dunia," pungkas Dedi mengutip keterangan Is.

Untuk perkembangan selanjutnya, lanjut dia, pihaknya menghimbau masyarakat tidak terpengaruh pada organisasi yang belum jelas dan iming-iming yang belum pasti.

"Diharapkan masyarakat dapat menelaah dulu terhadap iming-iming yang belum pasti, terlebih terhadap organisasi yang tidak jelas," kata Dedi

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda