Suplai Air PDAM Terganggu, FDKP Sorot Penambangan Pasir di Bate Iliek
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fajrizal
Ketua Umum FDKP, Suhaimi Hamid. [Foto: IST / Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Terkait dengan terganggunya suplai air dari PDAM Krueng Peusangan kepada pelangganya di Samalanga, Simpang Mamplam hingga Jeunieb, Forum DAS Krueng Peusangan (FDKP) kembali menyorot keberadaan penambang pasir dan batuan di Krueng Bate Iliek.
“Bila penambangan pasir tetap dilakukan di sana, maka kondisi ini akan terus terjadi dan berulang, karena memang penyebab penambangan pasir itu sangat fatal, apalagi di tengah musim hujan seperti ini,” kata Ketua Umum FDKP, Suhaimi Hamid pada Dialeksis.com, Selasa (12/5/2020)
Suhaimi menyebutkan, FDKP telah berulang kali mengingatakan sejumlah pihak, terutama dinas terkait, agar tidak memberikan izin penambangan pasir di Bate Iliek.
“Pemkab Bireuen perlu memposisikan Bate Iliek sebagai objet wisata air, sehingga perlu menjaga keindahan alam dan kebersihan air, karena itu, jangan pernah Pemerintah Kabupaten Bireuen mengeluarkan rekomendasi penambangan pasir di sana,” ujar Suhaimi.
Kata Suhaimi, keberadaan penambangan pasir di Bate Iliek perlu dievaluasi, bila penambangan tersebut legal. Sementara bila penambangan tersebut illegal, maka penegak hukum harus menindak.
“Menurut hemat kami, tersendatnya suplay air dari PDAM bukan semata-mata tanggungjawab PDAM, tapi pihak lain juga harus betanggungjawab, janganlah melakukan penambangan berdekatan dengan pompa PDAM,” pinta Suhaimi Hamid. (Faj)