Syamsul Bahri Keuchik Gampong Lamlagang 2018-2024
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Syamsul Bahri resmi dilantik dan diangkat sumpahnya sebagai Keuchik Gampong Lamlagang periode 2018-2024. Pelantikan pria yang akrab disapa Cut Ngoh itu digelar Masjid As-Shadaqah, Senin (3/9/2018) malam, dan dipimpin oleh Camat Banda Raya Maswani.
Dalam sambutan perdananya selaku keuchik, Cut Ngoh mengharapkan dukungan dari seluruh masyarakat untuk bahu-membahu memajukan Lamlagang. "Pesta demokrasi Pilchiksung telah berakhir, dan Timses juga telah menyerahkan saya kepada masyarakat tanpa menuntut janji apapun."
"Mohon dukungan juga dari kakanda Mustari (keuchik sebelumnya) yang sudah menjabat selama dua periode, dan tentu mempunyai banyak pengalaman. Demikian kepada tokoh-tokoh gampong untuk memberi motovasi kepada para pemuda kader pemimpin ke depan."
"Saya siap memberikan yang terbaik kepada gampong dan masyarakat Lamlagang. Namun saya memerlukan dukungan penuh dari segenap elemen gampong, termasuk dari kaum ibu," katanya seraya mengharapkan dukungan pula dari Pemko dan DPRK Banda Aceh.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin dalam arahannya mengenang pesan pendahulunya saat ia dilantik menjadi Keuchik Lambhuk pada 1994 silam. "Pertama beliau berpesan bek latah (jangan latah).
"Pada zaman lintas informasi serba cepat seperti sekarang ini, petuah tersebut mengingatkan agar senantiasa mengklarifikasi setiap informasi di berbagai media. Jangan langsung diterima mentah-mentah karena bisa jadi itu sudah dimanipulasi," sambungnya.
"Kemudian beliau berpesan lagi; bek klo (jangan tuli). Artinya jika ada masalah di gampong bermusyawarah dan bermufakatlah dengan perangkat gampong. Mintai pendapat mereka, termasuk pada kaum ibu sehingga setiap keputusan atau kebijakan yang dikeluarkan menjadi milik bersama dan menguntungkan masyarakat," katanya.
Terakhir, berkenaan dengan mulai memanasnya suasana politik menjelang Pilpres, Cek Zainal (sapaan akrab wakil wali kota) mengharapkan agar masyarakat untuk senantiasa mengedepankan tali silaturahmi di atas kepentingan politik.
"Silahkan pilih siapa saja yang kita sukai. Yang penting sesama kita jangan saling mengejek, menjelek-jelekkan, menghambat, dan menghadang. Bagi yang mau ‘lanjutkan’ silahkan, bagi yang mau presiden baru juga silahkan. Jangan sampai putus silaturahmi karena perkara Pilpres ini," pungkasnya. (rel)