kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / T. Sulaiman Badai: Damai Harus Dirawat Demi Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat

T. Sulaiman Badai: Damai Harus Dirawat Demi Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat

Kamis, 28 November 2019 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah bersama masyarakat berkomitmen tetap menjaga kondisi damai agar terwujud kesejahteraan di Provinsi Aceh.

"Komitmen damai harus kita rawat dengan baik. Bila kita terus dalam konflik dan hanya melihat pada perbedaan dan kesalahan orang dan kelompok lain, jangan harap kita masyarakat kita bisa sejahtera," kata T. Sulaiman Badai Mantan Ketua DPP Koniry, Kamis (28/11/2019).

Hal tersebut diungkap Aceh Development Wacht (ADW) bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Prodi Sejarah Kebudayaan Islam (HMP SKI) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, di Aula Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry.

Seminar publik ini juga menghadirkan narasumber Prof. Dr. Hamid Sarong Wakil Ketua FKUB Aceh dan Syarifuddin Abe, M.Si Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry.

Menurut Sulaiman Badai, negera tak akan maju bila rakyat masih mempersoalkan dan mempersalahkan sesama anak bangsa, terutama kesalahan masa lalu. 

"Selama rekonsiliasi belum terjadi pada sesama anak bangsa, sulit bagi negara untuk melakukan perubahan seperti icita-citakan dalam konstitusi negara," katanya. 

Menurutnya butuhkan kesadaran nasionalisme agar harapan menjadi negara maju dan sejahtera bisa diwujudkan. 

"Konflik terjadi karena masyarakat lebih banyak mencari perbedaan dalam kehidupan bernegara dan beragama. Ketika menghadapi persoalan para elit jarang berpikir solusi, tapi lebih banyak membenturkan realitas dan harapan yang berujung kepada mengajak masyarakat terlibat dalam konflik kepentingan mereka," katanya. 

Sulaiman mengajak masyarakat untuk mendukung program pemerintah melakukan terobosan untuk perubahan di sektor pendidikan agar lahir Sumber Daya Manusia yang mampu bersaing di tingkat Internasional.

Sementara itu Prof. Dr Hamid Sarong mengatakan, masyarakat tak perlu menghabiskan energi berdebat yang tidak memberikan efek positif untuk pembangunan wilayah.

"Saat ini butuh pendidikan yang mampu mewujudkan damai dan kesejahteraan, butuh diskusi terkait kepentingan masyarakat muslim agar bisa keluar dari kemiskinan, terwujudkan kesejahteraan. 

Selain itu Syarifuddin Abe mengatakan, menjaga persatuan dan kecintaan kepada Indonesia penting, agar muncul rasa tanggung jawab.

"Sehingga kita sama-sama menjaga negara ini tidak lagi terjadi konflik, ini menjadi tanggung jawab bersama," katanya.[]

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda