DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bank Aceh berhasil mencatatkan kinerja yang baik pada tahun 2022. Berdasarkan data yang diperoleh Dialeksis.com, Bank Aceh berhasil memperoleh laba sebesar Rp 569 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 13,39% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Peningkatan laba ini dapat diatribusikan pada pertumbuhan pembiayaan Bank Aceh yang berhasil meningkat sebesar 6,05% (yoy). 

Salah satu faktor yang berkontribusi pada peningkatan ini adalah pertumbuhan pembiayaan UMKM yang mencapai 31,21% dari tahun sebelumnya. 

Hal ini menunjukkan bahwa Bank Aceh telah berhasil memperluas pasar pembiayaannya, khususnya dalam mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah di Aceh.

Selain itu, Bank Aceh juga berhasil meningkatkan efisiensi operasionalnya. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional Bank Aceh berhasil menurun dari 57,8% pada tahun 2021 menjadi 54,6% pada tahun 2022. Ini menunjukkan bahwa Bank Aceh berhasil mengelola biaya operasionalnya dengan efektif, sehingga meningkatkan profitabilitasnya.

Di samping itu, Bank Aceh juga berhasil memperbaiki kualitas kreditnya. Rasio Non Performing Financing (NPF) Bank Aceh berhasil menurun dari 1,35% pada tahun 2021 menjadi 0,96% pada tahun 2022. Ini menunjukkan bahwa Bank Aceh berhasil mengurangi risiko kredit yang tidak terbayar dan memperkuat posisi keuangannya.

Dalam hal kesehatan bank, Bank Aceh berhasil memperoleh peringkat 2, menunjukkan bahwa Bank Aceh memiliki kinerja yang baik dan stabil. Peringkat ini didasarkan pada evaluasi terhadap kesehatan keuangan bank, kinerja operasional, manajemen risiko, dan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kinerja bank.

Secara keseluruhan, peningkatan kinerja Bank Aceh pada tahun 2022 menunjukkan bahwa Bank Aceh berhasil menghadapi tantangan dan peluang yang ada di pasar keuangan dengan baik. 

Dengan kinerja yang semakin baik, Bank Aceh diharapkan dapat terus memberikan pelayanan terbaik dan membantu meningkatkan perekonomian di wilayah Aceh.