Tak Punya Jembatan Penghubung, Ratusan Warga Pedalaman Nagan Raya Gunakan Rakit
Font: Ukuran: - +
Dialeksis.com | Nagan Raya - Aceh ternyata belum sepenuhnya bebas dari rakit. Alat transportasi tradisional ini ternyata masih menjadi alat penyeberangan andalan bagi ratusan warga pedalaman Nagan Raya, tepatnya warga kawasan Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur, Nagan Raya.
Kepala Desa Blang Lango, Oediyantri mengatakan, warga desanya sudah puluhan tahun menggunakan rakit. Rakit ini menghubungkan antara Desa Blang Geudong dan Blang Lango, kecamatan setempat.
"Akibat tak adanya jembatan penghubung, warga disini sudah menggunakan rakit sejak tahun 1980 atau persisnya 39 tahun," kata Kepala Desa Blang Lango, Oediyantri, seperti yang di kutip dari antara.com, Sabtu (26/1).
Oediyantri menambahkan, rakit ini digunakan sebagai sarana transportasi alternatif untuk mempersingkat jarak ke ibukota kecamatan, maupun ibukota kabupaten. Rakit penyeberangan ini di buat secara swadaya masyarakat, dan sudah beberapa kali diganti.
Sejak kawasan tersebut masih berada di daerah administratif Kabupaten Aceh Barat, maupun saat ini sudah menjadi bagian dari Kabupaten Nagan Raya, kawasan pedalaman tersebut belum memiliki sarana jembatan penghubung.