Tangkal Budaya Asing, Banda Aceh Gelar Festival Budaya Daerah
Font: Ukuran: - +
Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM bersama Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota, Syridin ikut memainkan tarian Seudati bersama penari sanggar Citka Geunta, Selasa (17/4/2018) di sela-sela kegiatan Festival Budaya Daerah (Foto: Humas Pemko Banda Aceh)
DIALEKSIS.COM, Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota menggelar kegiatan Festifal Budaya Daerah yang memperlombakan seni tradisional Aceh. Kegiatan ini dibuka Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM, Selasa (17/4/2018) di Taman Sari (Taman Bustanussalatin).Festival ini diikuti oleh 49 grup tari dari SD/MI se Banda Aceh dan 19 grup tari setingkat SMP dan SMA/Sederajat.
Kegiatan ini merupakan salah-satu kegiatan dari rangkaian kegiatan HUT Kota Banda Aceh yang ke 813.
Wali Kota menyambut baik festival budaya daerah ini. Katanya, kegiatan ini menjadi penting sebagai upaya menangkal masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.Katanya juga, seni budaya Aceh seperti tarian tradisional merupakan barang mahal yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Karenanya, seni tardisional harus terus dilestarikan untuk kemudian dapat diwariskan ke generasi selanjutnya.
"Makanya kegiatan seperti ini perlu kita gelar secara rutin untuk mengingatkan kita akan warisan leluhur. Mencintai budaya kita sendiri juga upaya yang sangat bagus dalam menangkal budaya asing merasuki generasi kita," tambah Aminullah.Wali Kota meminta kepada semua pihak dapat mempertahankan dan melestarikan seni dan budaya yang sudah dimiliki.
"Aceh merupakan lumbung dari seni dan budaya, ini juga jadi modal bagi kita menjadikannya sebagai daya tarik wisatawan. Jadi harus kita pertahankan dan lestarikan," pinta Wali Kota."Banyak tarian tradisional Aceh yang mengundang decak kagum dunia yang kemudian menarik minat mereka untuk melihat langsung budaya kita. Ini merupakan peluang meningkatkan kunjungan wisata juga, selain destinasi wisata cagar budaya dan kuliner yang kita miliki. Semua harus kita maksimalkan, karena tahun ini target kita kunjungan wisata mencapai 500 ribu wisatawan. Tahun lalu 278 ribu wisatawan berkunjung ke Banda Aceh," ungkap Aminullah.
Aminullah merupakan sosok yang sangat menghargai kesenian tradisional Aceh. Saat seremonial pembukaan, Aminullah terpukau dengan tarian Seudati yang dimainkan anak-anak dari sanggar Citka Geunta dan tari Saman persembahan anak-anak Sanggar Jeumpa Kuneng SMPN 19 Percontohan Banda Aceh. Aminullah mengapresiasi kedua sanggar tersebut dengan menyerahkan uang pembinaan. Sanggar Citka Geunta diberikan sebesar Rp.5 juta dan Jeumpa Kuneng sebesar Rp.2,5 juta.Sementara itu ketua panitia yang juga Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Syaridin menyampaikan pihaknya akan mengupayakan kegiatan ini menjadi kalender tetap yang akan di perlombakan setiap tahun.
"Tujuan kita untuk memberikan ruang bagi peserta didik untuk meningkatkan kreatifitas dan sebagai upaya melestarikan khazanah budaya yang kita miliki," ungkapnya. *(mkk/Humas Pemko Banda Aceh)