Tapal Batas UIN Ar-Raniry dan Unsyiah Memanas, Presma UIN: Mahasiswa Jangan Jadikan Korban
Font: Ukuran: - +
Reporter : Indra Wijaya
Presiden Mahasiswa (Presma) UIN Ar-Raniry, Reza Hendra Putra. (Foto: Indra Wijaya/dialeksis.com)
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tapal batas antara kampus UIN Ar-Raniry dan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) kembali mencuat dengan akan dibangukannya tembok di sektor utara Tugu Kopelma Darussalam.
Melihat hal tersebut, Presiden Mahasiswa (Presma) UIN Ar-Raniry, Reza Hendra Putra mengatakan, mahasiswa baik Unsyiah maupun UIN Ar-Raniry jangan menjadi korban akibat perselihan kampus.
“Kemarin pas dapat kabar akan dibangun pagar di sektor utara, kami langsung ke sana mempertanyakan kenapa dibangun pagar di sini. Karena itukan jalan milik bersama,” kata Reza saat dijumpai di gedung Rektorat UIN Ar-Raniry, Kamis (9/7/2020).
Reza berharap, agar kedua belah pihak dapat segera menyelesaikan masalah tapl batas ini. Ia tidak ingin mahasiswa yang menjadi korban apa yang terjadi sekarang ini.
“Kita dari Dema tidak ingin berkonflik dari pihak manapun. Kami hanya ingin menjaga kebersamaan antara kampus UIN, Unsyiah dan Dayah Syik Teungku Pulu, karena ini kampus milik darussalam dan rakyat Aceh,” ungkapnya.
Ia merasa, persoalan tanah ini tidak perlu dipersulit lagi. Karena untuk kedua pimpinan kampus agar berbesar hati dan memberi kesejukan kepada para mahasiswa.
“Kita dari ranah Dema UIN maupun Unsyiah tidak ingin masuk terlalu dalam ke ranah ini. Para pimpinan yang harus menyelasaikannya. Kami disini hanya menjaga saja,” pungkasnya. (IDW)