Beranda / Berita / Aceh / Tarif Listrik Membengkak, Ini Penjelasan PLN Aceh

Tarif Listrik Membengkak, Ini Penjelasan PLN Aceh

Rabu, 06 Mei 2020 20:04 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - General Manager PLN Induk Wilayah (UIW) Aceh Jefri Rosiadi menegaskan melambungnya tarif listrik yang dialami oleh masyarakat saat ini bukan dikarenakan oleh kenaikan tarif listrik, namun lebih disebabkan oleh kenaikan pemakaian dan peningkatan kebutuhan listrik

Hal itu dijelaskan Jefri saat diminta tanggapannya oleh media ini terkait membengkaknya tarif listrik yang dialami hampir rata-rata masyarakat Aceh saat ini.

"Bukan kenaikan tarif, tapi kenaikan pemakaian," tegas Jefri, Rabu, (6/5/2020).

Pada pemakaian bulan Maret, kata Jefri, petugas PLN yang bertugas mencatat meteran tidak berani turun ke lapangan (ke rumah penduduk) karena penyebaran virus covid-19 yang belum bisa dihentikan hingga saat ini.

"Karena tidak bisa turun ke lapangan, kita menggunakan data rata-rata pemakaian 3 bulan terakhir. Pada saat bulan Maret itu kan sudah menggunakan sistem bekerja di rumah (WFH). Anak-anak tidak sekolah, orang tua juga hanya bekerja di rumah. Namun, pemakaiannya tidak kita catat, mungkin pemakaian banyak gitu. Sehingga, pemakaian bulan Maret (rekening bulan April) terlihat agak rendah," terang dia.

Jefri melanjutkan, pada bulan berikutnya (April), petugas yang semula tidak berani turun ke lapangan, kembali melakukan tugasnya, melakukan pencatatan pemakaian sesuai dengan kwh meternya.

"Kita ada fotonya, kita ada buktinya. Terlihat memang, karena kemarin digunakan pemakaian rata-rata padahal kondisi sebenarnya mereka sudah banyak pakai, sehingga terakumulasi di bulan ini, kwh naik dan terlihat membengkak. Jadi bukan masalah tarifnya, tapi ini masalah pemakaian.

Tapi kalau memang mau dilihat buktinya, bapak bisa datang ke kantor kami, itu sudah terlihat," jelas Jefri.

Meski banyak kegiatan yang dilakukan di rumah tersebab penyebaran covid-19 belum reda, dia mengharapkan bulan berikutnya sudah normal kembali.

"Tapi insya Allah bulan depan sudah normal kembali, karena pencatatannya berdasarkan pemakaian yang ada. Kami mohon maaf kalau terjadi kenaikan, tidak ada kenaikan tarif, tapi pencatatannya yang sedikit berbeda," pungkas Jefri. (Im)



Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda