TDMRC USK Bersama BPBD Aceh Selatan Laksanakan FGD Penyusunan Dokumen KRB
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
[Foto: for Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala (USK) mengadakan FGD tentang Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana Banjir (KRB), bersama seluruh Forkopimda Kabupaten Aceh Selatan, Rabu (3/8/2022).
Kegiatan itu difasilitasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Selatan. Diskusi ini menghadirkan pemateri dari tim Pusat Studi Mitigasi Bencana USK diantaranya, Dr. Saumi Syahreza, M.Si, Dr. Ir. Syahrul, Fredy, ST, M.Eng dan Fadhli, M.Si.
Tujuan FGD ini untuk menyamakan persepsi antar pemangku kepentingan di Kabupaten Aceh Selatan dan juga pegumpulan data dan informasi, yang digunakan sebagai bahan dalam penyusunan dokumen KRB nantinya.
"Ini sebagai bahan penyusunan dokumen kajian dan peta risiko bencana banjir Aceh Selatan, agar menghasilkan kajian dan peta risiko bencana banjir berdaya guna bagi pemerintah dan masyarakat Aceh Selatan," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Dialeksis.com, Kamis (4/8/2022).
Menurut Koordinator Tim Pengkajian dari TDMRC Dr Saumi, dokumen pengkajian risiko bencana banjir sendiri adalah sebuah dokumen yang memperlihatkan potensi dampak negatif yang mungkin timbul akibat potensi bencana yang melanda, dalam hal ini potensi bencana banjir yang melanda Aceh Selatan.
Dokumen KRB yang akan disusun nantinya berpedoman pada ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui BNPB. Dokumen ini memiliki masa berlaku selama 5 tahun dan dapat dilakukan pembaharuan atau review setiap 2 tahun.
Hasil pembuatan dokumen KRB, bisa dijadikan dasar penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) daerah dan dokumen turunan seperti rencana kontinjensi, rencana aksi daerah (RAD), rehab-rekon dan lain sebagainya. Ranah dokumen KRB ini mencakup semua wilayah Aceh Selatan.
Melihat dari betapa seringnya ancaman banjir melanda Aceh Selatan, maka menjadi penting untuk mereview kembali dokumen KRB yang telah ada sebelumnya. Hal ini ditujukan untuk pembaharuan data dan informasi serta landasan bertindak dalam upaya penanggulangan bencana kedepan nantinya.
Paparan penyusunan dokemen KRB hari ini merupakan langkah awal dalam menyusun dokumen KRB, dimana berbagai aspirasi dan masukan terkait kebencanaan dari para peserta akan dijadikan masukan untuk penyusunan dokumen nantinya.
Pihaknya berharap, kegiatan ini menjadi modal untuk mengintegrasikan dokumen KRB dengan perencanaan pembangunan daerah Kabuaten Aceh Selatan.
Kedepannya, pembangunan daerah yang akan dilakukan memiliki wawasan dan sudut pandang kebencanaan. Karena pada prinsipnya upaya penanggualangan bencana merupakan tanggung jawab semua pihak. (NOR)