Terapung 36 Jam di Laut, Nelayan Simeulue Ditemukan Selamat
Font: Ukuran: - +
Tim SAR Gabungan, saat evakuasi Jasirudin Nelayan Simeulue, yang ditemukan selamat. [Foto: MCA]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Jasirudin (40), nelayan asal Desa Lafakha, Kecamatan Alafan, ditemukan selamat dengan kondisi lemah dan langsung dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan pada Rabu (24/12/2024).
Diperkirakan Jasirudin hanyut dan terapung di laut selama 36 jam, sejak Minggu, Senin, dan Selasa, 22, 23 dan 24 Desember 2024, hingga terdampar di pantai Pulau Harapan, salah satu pulau yang ada di Kecamatan Alafan.
Terkait telah ditemukan dengan selamat nelayan asal Desa Lafakha itu, juga dibenarkan Koordinator Pos (Korpos) Badan SAR Nasional (Basarnas) Simeulue, Rio Faisal Simorangkir.
"Setelah kita menerima laporan, lalu kita gelar operasi pencarian. Korban telah ditemukan dengan selamat dan kondisinya lemah dan telah diserahkan kepada keluarganya. Diperkirakan selama 36 jam pak Jasirudin hilang atau terapung dilaut," kata Rio Faisal Simorangkir.
Hal senada juga disampaikan Zulyan Amin, Kepala Desa Lafakha, Kecamatan Alafan, yang dihubungi terpisah, "Alhamdulilah, warga kita yang berprofesi nelayan, atasnama Jasirudin, telah ditemukan dengan selamat, dipantai pulau harapan, kemarin siang," katanya.
Sebelumnya Jasirudin, dilaporkan hilang saat sedang memancing ikan ke kawasan gosong 12 di perairan laut Kecamatan Alafan, bersama 5 orang temannya, yakni Anas Amin (47). Sudirman (46). Julaidi (30) tahun, Sutarman (45), dan Saifil (46), dengan menggunakan perahu bermesin jenis robin.
Namun sekira pukul 21:00 WIB, keenam nelayan yang menggunakan perahu berbeda itu diterjang cuaca ekstrim, angin kencang, hujan dan disertai gelombang besar, sehingga keenam nelayan itu terpisah, sedangkan kelima rekannya masih dapat menyelamatkan diri untuk mencapai pantai daratan pulau Simeulue.
Kelima rekannya itu berhasil mencapai pantai kecamatan Alafan dan kemudian melaporkan kepada pihak Pemerintahan Desa Lafakha, dan hasil kesepakatan bersama pada saat itu, dilakukan pencarian bersama oleh warga dan aparat desa setempat, dan berhasil menemukan perahu korban, dengan kondisi rusak dan terbalik, sekitar pukul 01:30 WIB Senin, 23 Desember 2024.
Kepala Desa Lafakha mengutip keterangan Jasirudin, menjelaskan, saat itu sedang memancing bersama 5 rekannya dengan jarak sekitar 100 meter, dan tiba-tiba diterjang angin kencang yang disertai hujan deras dan gelombang besar, sehingga menghempaskan perahunya hingga terbalik, serta patah alat penyeimbang perahu.
Jasirudin, berupaya menyelamatkan dirinya dengan cara berpegangan pada perahunya yang masih terbalik, namun kemudian kembali dihantam gelombang besar yang disertai arus kencang, sehingga terlepas pegangannya pada perahu dan hilang dalam kegelapan malam dilaut.
Pria yang telah memiliki satu anak itu, tanpa alat pelampung dan hanyut mengikuti arus air laut selamat 36 jam, hingga terdampar dan ditemukan oleh tim SAR Gabungan, dengan kondisi terbaring lemah di pantai Pulau Harapan, atau sekitar 1 jam perjalanan laut dari pantai daratan Pulau Simeulue.
"Warga kita itu, kondisinya berangsur-angsur pulih, meskipun saat ini masih trauma berat. Kalau jarak antara gosong 12 lokasi memancing ikan itu, dengan pantai daratan pulau Simeulue, ada sekitar 3 jam perjalanan laut menggunakan perahu bermesin robin," tutup Zulyan Amin. [*]