Terbawa Arus Irigasi, Bocah di Aceh Timur Tewas
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi. (Ist)
Bocah Kelas VI SD meninggal dunia setelah hanyut dan tenggelam dibawa arus ketika berenang bersama rekan-rekannya di saluran irigasi, Senin (30/7) sore di Desa Matang Seupeng, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.
Korban dimaksud bernama Muhammad Rafli (12), asal Desa Matang Seupeng, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur. Rekan-rekan Muhammad Rafli mengisahkan, saat itu mereka sedang mandi sambil berenang di saluran irigasi. Tiba-tiba Muhammad Rafli hanyut dibawa arus.
Diakuinya, arus air sore itu sedikit lebih deras dibandingkan hari biasa. Awalnya dianggap berenang sambil menyelam, namun setelah ditunggu beberapa saat Muhammad Rafli tak kunjung muncul. Tiba-tiba rekan korban melihat Muhammad Rafli diseret arus kea rah pintu air.
Beberapa teman Muhammad Rafli meminta bantuan warga sekitar menyelamatkan Muhammad Rafli. Sejurus dengan itu sejumlah wargapun berhamburan ke lokasi membantu mencari Muhammad Rafli. Selang setengah jam, Muhammad Rafli berhasil ditemukan persis dipintu air atau berjarak sekitar 150 meter dari lokasi awal mereka mandi.
"Tapi ketika ditemukan kondisi Muhammad Rafli sudah tidak bernyawa," kata Junaidi, warga setempat.
Setelah dibawa ke Puskesmas Simpang Ulim untuk dilakukan visum, kemudian jasad Muhammad Rafli dikembalikan ke pihak keluarga untuk difardhukifayahkan.
"Kita sudah menerima laporan adanya bocah meninggal dunia yang diduga disebabkan diseret arus saat mandi di saluran irigasi," kata Kapolres Aceh Timur AKBP Wahyu Kuncoro, melalui Kapolsek Simpang Ulim Iptu Dasril, Senin malam.
Meskipun demikian, petugas akan menyelidiki kasus meninggalnya Muhammad Rafli. "Kita akan selidiki kasus ini. Jika nantinya dalam pemeriksaan saksi tidak ditemukan kejanggalan, maka dengan sendirinya kasusnya akan terhenti," tutup Iptu Dasril.