DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Terkait dengan Alih kelola Blok B dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE) kepada PT PEMA Global Energi (PGE), maka Pemerintah Kabupaten Aceh Utara diminta harus mendukung perusahaan milik Pemerintah Aceh itu.

Akademisi Universitas Malikussaleh, Teuku Kemal Fasya mengatakan, sudah saatnya Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menghentikan polemik, karena persoalan tersebut tidak berdampak ke sektor-sektor apa pun.

“Hentikan saja polemik yang terjadi. Bahkan di dalam Undang-undang Pemerintah Aceh juga telah disebutkan tidak ada pembagian di daerah. Maka harus didukung perusahaan tersebut dan harus ramah terhadap investasi,” ujar Kemal kepada dialeksis, Rabu (19/5/2021).

Kemal menambahkan, PEMA juga harus menyiapkan berbagai sumber daya, termasuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) lokal dan mengajak warga Aceh yang sudah lama berkarir di perusahaan Migas.

Sehingga nantinya, Blok B tersebut bisa benar-benar dikelola orang Aceh seratus persen. Tidak lagi melibatkan pihak lain. Apalagi sangat banyak masyarakat Aceh yang bekerja di perusahaan migas, baik di dalam negeri, maupun di luar negeri.

“Banyak sekali masyarakat Aceh yang paham masalah migas, maka itu harus dilibatkan. Nantinya Blok B itu bisa benar-benar dikelola oleh orang Aceh, tanpa melibatkan pihak lain,” tutur Kemal.