kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Terkait Istri Gugat Cerai Suami karena Chip, Ini Kata Sosiolog Unsyiah

Terkait Istri Gugat Cerai Suami karena Chip, Ini Kata Sosiolog Unsyiah

Sabtu, 07 November 2020 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fajrizal

Sosiolog Unsyiah, Firdaus Mirza Nusuary, MA. [IST]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Firdaus Mirza Nusuary, MA mempertanyakan perilaku istri yang mengugat suami di Aceh Besar karena asyik bermain game higgs domino. Para istri tersebut menceraikan suaminya karena sudah terlibat jual beli chip.

"Kenapa terburu-buru gugat cerai. Apa tidak proses mediasi. Atau itu hanya sebagai alasan, karena mungkin sudah tidak harmonis lagi atau tidak ada rasa dalam hubungan keluarga. Proses kecanduan game kan bisa direhab, atau bisa berubah," kata Firdaus Mirza Nusuary kepada Dialeksis.com, Sabtu (7/11/2020).

Sosiolog Unsyiah ini berujar, dari segi agama harus dapat dilihat tidak bisa sembarangan gugat cerai oleh pihak istri. "Kenapa harus gugat cerai, secepat itu. Ada apa dengan para istri," ujar Firdaus Mirza mempertanyakan.

Sebenarnya kata Firdaus, terkait istri gugat cerai suami di Aceh Besar ini harus diperjelas persoalannya apakah murni karena game higs domino atau memang ada kekerasan, tidak dinafkahi lahir dan batin. "Saya melihat saat ini mudah sekali gugat cerai terjadi. Ada apa dengan proses hukum," jelas Sosiolog Unsyiah itu.

Menurut Firdaus, persoalan istri gugat cerai suami di Aceh Besar dari segi hukum agama dan sosial masyarakat sangat banyak timbul keraguan.

"Misalnya dalam hal perilaku sosial semua kita juga bisa bertanya, kenapa para suami kecanduan game. Kenapa bisa langsung ke gugat cerai padahal masih ada tahapan mediasi tingkat keluarga," ungkapnya.

Kata Firdaus, persoalan game sama sperti halnya dengan narkoba. Game juga menjadi bagian tempat pelampiasan kejenuhan. Faktor lingkungan juga mempengaruhi. "Oleh karena itu, istri gugat cerai suami harus dilihat dari berbagai sisi," sebut Firdaus.

"Mediasi sosial keluarga jadi dipertanyakan. Soal peran, karena perilaku suami, bisa juga pelampiasan atau kejenuhan sosial. Begitu juga istri, apakah para istri juga sudah benar melayani suami sebagai seorang istri. Sampai lari ke game," jelasnya lagi.

Sosiolog Unsyiah ini menyarankan kalau persoalan istri gugat cerai suami di Aceh besar karena game chip sebaiknya hakim lebih baik menyarankan mediasi keluarga. Begitu juga suami setelah dimediasi, harus mau merubah. (Faj)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda